Mengapa Najwa Shihab Tertarik Bukukan Kisah Hidup Sutopo?

Sutopo langsung setuju Najwa membuat biografinya

Jakarta, IDN Times - Empat bulan sebelum meninggal dunia, mantan Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho sempat bertanya ke sejumlah grup WhatsApp wartawan yang dimilikinya, apakah ada yang bersedia membuat biografi tentang kehidupannya.

Dari sekian banyak yang menyanggupi tawarannya, Sutopo memilih Founder Narasi Tv, Najwa Shihab untuk mengerjakan proyek itu.

"Saya kemudian mengajak sahabat saya Fenty Effendy, penulis sekaligus host Buka Buku di Narasi dan penerbit Lentera Hati untuk bertemu Pak Topo di Narasi, dan mulailah proses penulisan itu,” ujar Najwa dalam peluncuran buku biografi Sutopo di Jakarta, Minggu (1/9).

Sekitar dua bulan setelah kepergiannya, buku biografi setebal 200 halaman berjudul 'Sutopo Purwo Nugroho: Terjebak Nostalgia' seharga Rp99 ribu resmi dijual untuk umum.

Seperti apa kisah-kisahnya? Berikut ulasannya.

1. Najwa Shihab yakin buku biografi Sutopo akan menginspirasi banyak orang

Mengapa Najwa Shihab Tertarik Bukukan Kisah Hidup Sutopo?IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Najwa mengatakan, buku biografi Sutopo layak dibaca banyak orang karena kisahnya yang inspiratif. Dengan membaca buku biografi Sutopo, Najwa berharap orang-orang tahu tentang perjuangan, pentingnya bekerja keras, ketegaran hati, dan berdedikasi.

"Di saat di paling terpuruk sekalipun. Kisah seorang yang betul-betul dari bawah, dan tanpa kenal lelah mengabdikan hidupnya kepada orang lain padahal dia juga sedang sakit parah. Menurut saya itu kisah yang bisa menjadi inspirasi banyak orang," ujar Najwa ditemui usai peluncuran buku.

2. Banyak hal tentang sosok Sutopo yang belum diketahui banyak orang

Mengapa Najwa Shihab Tertarik Bukukan Kisah Hidup Sutopo?IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Dalam buku ini terdapat sejumlah kisah Sutopo yang jarang diketahui orang. Mulai dari bagaimana sang ayah berjuang menyekolahkan Sutopo, kisah pertemuannya dengan sang istri, hingga perjalanan karier yang menuntunnya menjadi Kepala Pusat Data dan Humas BNPB.

Bagi Fenty, menulis buku biografi Sutopo menjadi rekor tersendiri. Sebab, ia mampu menyelesaikan tulisan secara keseluruhan hanya sekitar tiga bulan.

"Saya baru mulai itu April kalau gak salah. Selesai kalau draft dari saya akhir Juli," ujar Fenty.

3. Ada sosok Raisa di balik pemilihan judul buku biografi Sutopo

Mengapa Najwa Shihab Tertarik Bukukan Kisah Hidup Sutopo?instagram.com/raisa6690

Fenty mengakui pemilihan judul buku biografi Sutopo terinspirasi dari salah satu judul lagu Raisa Andriana. Semasa hidup, Sutopo diketahui sangat mengagumi sosok istri Hamish Daud itu. Bahkan, ia sempat tak bisa menyembunyikan kegembiraannya tatkala melakukan video call dengan Raisa di hadapan para jurnalis.

"Tadinya judul awalnya kenangan terindah, cuma saya merasa terlalu mellow. Saya nemu Terjebak Nostalgia, saya dengarkan meski artinya mungkin beda. Cuma saya merasa pak Topo menceritakan pengalaman dia dulu, bagaimana dia sebenarnya ingin berhenti jadi humas BNPB tapi gak jadi, itu semua kan semua nostalgia, makanya jadi judulnya Terjebak Nostalgia," ujar Fenty.

Baca Juga: Ini Permintaan Sutopo pada Sang Ayah Tiga Hari Jelang Kepergiannya

4. Sutopo sempat tak bisa membaca

Mengapa Najwa Shihab Tertarik Bukukan Kisah Hidup Sutopo?IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Dalam peluncuran buku itu hadir pula kedua orangtua Sutopo. Sang Ayah, Suharsono Harsosaputro sempat mengenang sosok sang anak. Ia mengisahkan Sutopo sewaktu kecil sempat tak bisa membaca hingga kelas dua SD padahal Suharsono sendiri adalah seorang guru.

"Ternyata ketika saya periksakan ke dokter, dia kena amandel. Setelah kelas 3 dioperasi amandelnya. Setelah dioperasi, tampak semangat dan rajin belajar. Saya heran sendiri, kenapa bisa cepat membaca. Kalau pulang sekolah, pulang bawa buku lalu membaca buku di depan saya," ujar Suharsono.

Setelah itu Sutopo tumbuh menjadi anak yang berprestasi dan tak menyusahkan orangtuanya. 

5. Sempat putus asa saat kuliah

Mengapa Najwa Shihab Tertarik Bukukan Kisah Hidup Sutopo?IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Suharsono mengatakan, jelang lulus SMA sang anak tertarik untuk kuliah dengan jurusan Kedokteran, Teknik Kimia, dan Geografi. Setelah ikut serangkaian tes, Sutopo diberitahu rekannya bahwa ia diterima di Universitas Gadjah Mada (UGM) jurusan Geografi.

Meski merupakan jurusan opsi ketiga yang ia pilih, Sutopo sempat putus asa dalam menjalani kuliah di semester ketiga karena mendengar bahwa jurusan itu jurusan 'mati'. 

"Dia putus asa dan mampir mau pindah jurusan. Dia bilang semester depan mau pindah jurusan. Saya bilang 'biaya dari mana le?'" ujar Suharsono mengulangi perkataannya pada Sutopo.

Singkat cerita, Sutopo berhasil menjadi lulusan UGM terbaik dari jurusan Geografi. Tentu hal itu membuat bangga orangtuanya yang sempat meminjam uang koperasi demi biaya wisuda Sutopo.

Baca Juga: Ini Pelajaran Hidup yang Bisa Diambil dari Sosok Sutopo

6. Sutopo minta maaf pada orangtua empat hari jelang kepergiannya

Mengapa Najwa Shihab Tertarik Bukukan Kisah Hidup Sutopo?IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Suharsono mengungkapkan dirinya baru mengetahui sakit yang diderita Sutopo pada Januari 2018. Hal itu membuatnya terkejut karena semasa hidup Sutopo tak pernah merokok. Sang anak pun sempat meminta maaf pada kedua orangtuanya jelang wafat.

"Waktu empat hari sebelum meninggal, dia minta maaf kepada ayah dan menitipkan anak-anaknya untuk dibantu menjaga," ujar Sutopo dengan mata berkaca-kaca.

Baca Juga: Mengenang Sutopo BNPB Lewat Buku Biografi Terjebak Nostalgia

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya