Doa untuk Ayah yang Sudah Meninggal dan Amalannya

Bisa dilakukan setelah salat maupun saat ziarah

Jakarta, IDN Times - Kehidupan seorang manusia di muka bumi ini didasari dari keluarga. Oleh karena itu, sejatinya utang budi anak kepada orang tuanya sangat besar, bahkan mungkin tak bisa dibalas dengan apapun.

Semasa orang tua hidup, anak dapat berbakti dengan berbagai cara. Mulai dari menghormatinya, membantunya, dan lain-lain.

Lantas apa yang terjadi saat orang tua sudah meninggal? Sesungguhnya berbakti kepada kedua orang tua tidak berhenti, bahkan saat mereka telah meninggal dunia.

Dengan kata lain, seorang anak harus tetap berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal dengan cara-cara yang dituntunkan Rasulullah SAW, termasuk di antaranya memanjatkan doa untuk orang tua yang sudah meninggal.

Berikut doa untuk ayah yang sudah meninggal yang bisa kamu panjatkan kepada Allah SWT:

Baca Juga: Rangkaian Doa untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal

1. Doa untuk ayah yang sudah meninggal

Doa untuk Ayah yang Sudah Meninggal dan AmalannyaANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Sosok ayah dalam kehidupan seorang anak memiliki peranan penting. Sudah bukan rahasia lagi tugas utama ayah adalah menafkahi keluarga. Namun sebenarnya, peran ayah jauh lebih besar daripada itu.

Ayah yang soleh niscaya akan selalu menuntun anaknya kepada kesolehan dan kebaikan pula.

Amalan inilah yang akan berguna saat ayah sudah meninggal, karena sejatinya doa anak yang soleh akan menyelamatkan orang tua di alam kubur.

Untuk mendoakan ayah yang sudah meninggal, dapat dilakukan dengan membaca doa sebagai berikut:

اللّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِلْمَاءِ وَالشَّلْجِ وَالْبَرْدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْاَبْيَضُ مِنَ الدَّ نَسِ وَاَبْدِلْهُ دَارً اخَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَاَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَادْخِلْهُ الجَنَّةَ وَاعِذْهُ مِنْ عَدَابِ الْقَبرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ

Allahummaghfir lahu warhamhu wa ‘aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wa wassi’ madkholahu, waghsilhu bil maa i wats-tsalji walbarodi wa naqqihii minal khothoo ya kamaa yunaqqots- tsawbul abyadhu minad danas, wa abdilhu daaron khoiron min daarihii wa ahlan khoiron min ahlihii wa zawjan khoiron min zawjihi, wa adkhilhul jannata wa a ‘idzhu min ‘adzaabil qobri wa fitnatihi wa min ‘adzaabin naar.

Artinya: Wahai Allah, ampunilah dan rahmatilah, bebaskanlah, lepaskanlah dia. Dam muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih dan sejuk, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan seperti baju putih yang bersih dari kotoran, dan gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik, dari yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia ke surga, dan lindungilah dari siksanya kubur serta fitnahnya, dan siksa api neraka.

2. Manfaat mendoakan orang tua yang sudah meninggal

Doa untuk Ayah yang Sudah Meninggal dan AmalannyaBacawali Surabaya Machfud Arifin saat ziarah ke makam orangtuanya di TPU Keputih. IDN Times/Dok. Istimewa

Dikutip dari laduni.id, ziarah atau mengunjungi makam baik ayah, ibu, maupun kedua orang tua yang sudah meninggal merupakan amalan yang dianjurkan Nabi SAW.

Sebab, ziarah kubur tidak hanya memberikan manfaat pada orang sudah meninggal, tapi juga dapat menjadi pengingat bagi manusia yang masih hidup bahwa setelah kehidupan di dunia masih ada lagi alam yang akan dilalui. Yakni alam kubur.

Keutamaan atau faedah mengunjungi makam orang tua tergambar dalam sabda Rasulullah SAW berikut:

مَنْ زَارَ قَبْرَ أَبَوَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا فِيْ كُلِّ جُمُعَةٍ غُفَرَ لَهُ, وَكُتِبَ بَرًّا

“Barang siapa menziarahi kuburan kedua orang tuanya atau salah satunya setiap Jumat, maka dia diampuni dosanya dan dicatat sebagai anak yang berbakti.” (HR. Thabarani).

3. Lima cara berbakti pada orang tua yang sudah meninggal

Doa untuk Ayah yang Sudah Meninggal dan AmalannyaForpimda Jatim ziarah di makam Gus Dur Tebuireng. IDN Times/Zainul Arifin

Selain berdoa, ada beberapa cara lain untuk menunjukkan bakti seorang anak kepada orang tua yang sudah meninggal, seperti dikutip dari nu.or.id berikut ini:

Dalam sebuah hadis, Abu Usaid pernah bercerita,

بَيْنَمَا أَنَا جَالِسٌ عِنْدَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ جَاءَهُ رَجُلٌ مِنَ الْأَنْصَارِ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، هَلْ بَقِيَ عَلَيَّ مِنْ بِرِّ أَبَوَيَّ شَيْءٌ بَعْدَ مَوْتِهِمَا أَبَرُّهُمَا بِهِ؟ قَالَ: " نَعَمْ خِصَالٌ أَرْبَعَةٌ: الصَّلَاةُ عَلَيْهِمَا، وَالِاسْتِغْفَارُ لَهُمَا، وَإِنْفَاذُ عَهْدِهِمَا، وَإِكْرَامُ صَدِيقِهِمَا، وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتِي لَا رَحِمَ لَكَ إِلَّا مِنْ قِبَلِهِمَا، فَهُوَ الَّذِي بَقِيَ عَلَيْكَ مِنْ بِرِّهِمَا بَعْدَ مَوْتِهِمَا 

Artinya: “Suatu ketika saya sedang duduk-duduk bersama Rasulullah. Tiba-tiba ada seorang laki-laki dari sahabat Anshar sowan. Ia bertanya kepada Rasul, ‘Ya Rasul, apakah saya bisa berbaik budi kepada kedua orang tua saya yang sudah meninggal?’ Rasul lalu menjawab, ‘Iya, ada empat hal, yaitu (1) mendoakan mereka, (2) memohonkan ampunan untuk keduanya, (3) menunaikan janji mereka dan memuliakan teman mereka, dan (4) menjalin silaturahim dengan orang-orang yang tidak akan menjadi saudaramu kecuali melalui perantara ayah-ibumu. Itulah budi baik yang harus kamu lakukan setelah mereka meninggal’.” (Musnad Ahmad: 16059)

Dari hadis di atas dapat dilihat beberapa cara yang dapat dilakukan seorang anak sebagai wujud baktinya kepada orang tua, bahkan saat orang tua sudah meninggal. Cara-cara tersebut merupakan ajaran Rasulullah SAW dan sesungguhnya Rasul tidak pernah mengajarkan kegiatan yang sia-sia (mulghah).

Baca Juga: Malam Nuzulul Quran, Perbanyak Salat Malam dan Doa

Topik:

  • Rochmanudin
  • Septi Riyani
  • Mohamad Aria

Berita Terkini Lainnya