Mengharukan! Perjuangan Sopir Angkot Lolos Jadi Anggota DPRD Sibolga

Sempat diusir dan dihina saat menemui warga

Sibolga, IDN Times -Nasib orang siapa yang tahu. Berkat kesabaran dan rasa percaya diri yang besar, Mandapot Pasaribu, sang sopir angkutan kota jurusan Sibolga-Pandan ini akhirnya akan duduk menjadi anggota DPRD Kota Sibolga.

Dapot (begitu panggilannya) berhasil unggul sesuai hasil perhitungan suara pada Pileg 17 April 2019 lalu. Dapot pun berbagi kisah saat ditemui di rumahnya di Jalan Sibualbuali Nomor 5, Kelurahan Huta Tongatonga, Kecamatan Sibolga Utara, Sumatera Utara.

Ditemani istri tercinta, Novita Eriance Hutagalung dan anak semata wayangnya Gabriel Pasaribu, Dapot menceritakan pengalamannya yang berliku untuk bisa lolos menjadi anggota DPRD Sibolga.

1. Pernah berjualan ikan dan banyak profesi lainnya

Mengharukan! Perjuangan Sopir Angkot Lolos Jadi Anggota DPRD SibolgaIDN Times/Istimewa

Pria kelahiran Sigoringgoring, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah, 4 Juli 1979 itu sejak kecil memang banyak menghabiskan waktu di Medan. Sejak SD hingga SMA dia bersekolah di Medan. Pekerjaan pertamanya pun menjadi salesman di PT Cocacola Medan.

"Lalu saya pindah ke Sibolga tahun 2005. Tahun 2009 saya keluar dan mulai menjadi sopir angkot sampai sekarang. Saya juga pernah jadi paralong-along (penjual ikan), melaut juga,  dan banyak lagi," kata Dapot.

2. Terjun ke dunia politik sejak tahun 2013

Mengharukan! Perjuangan Sopir Angkot Lolos Jadi Anggota DPRD SibolgaIDN Times/Istimewa

Dapot mengaku dirinya tertarik dan terjun ke dunia politik pada tahun 2013. Itu didorong oleh keinginan membantu masyarakat kecil untuk mendapatkan perlakuan dan pelayanan yang selayaknya dari pemerintah. Meski saat itu dirinya masih awam politik, namun ia memberanikan diri mendaftar menjadi kader NasDem.

Tak lama di NasDem, Dapot dilirik menjadi kader PKPI. Dia lalu mencaleg pertama kalinya tahun 2014. Namun hasilnya memang tak memuaskan.

"2014 itu di PKPI saya gagal. Hanya dapat sekitar 270-an suara," beber Dapot.

3. Gabung Perindo karena tertarik dengan program Hary Tanoesoedibjo

Mengharukan! Perjuangan Sopir Angkot Lolos Jadi Anggota DPRD SibolgaIDN Times/Istimewa

Hingga kemudian muncul partai baru, Perindo. Dapot mengaku tertarik ke Perindo karena hadir langsung berbuat untuk masyarakat.

"Saya tertarik ke Perindo karena melihat di televisi, Pak HT (Hary Tanoesoedibjo) itu sosialnya tinggi kepada masyarakat. Biarpun belum ada kadernya yang duduk, tapi sudah bikin bedah rumah, kasih gerobak jualan, dan progam lainnya yang menolong masyarakat," ujarnya.

Dapot pun memantapkan langkahnya untuk kembali maju sebagai caleg dari partai Perindo. Ternyata kesempatan kedua ini, Dapot berhasil membayar kegagalan sebelumnya.

4. Tak punya materi, promosi hanya lewat dua baliho dan spanduk kecil

Mengharukan! Perjuangan Sopir Angkot Lolos Jadi Anggota DPRD SibolgaIDN Times/Istimewa

Dari sisi kekuatan materi, Dapot pun mengaku tidak punya daya karena memang pendapatan sebagai sopir angkot hanya pas-pasan menghidupi keluargaya. Karena itu saat disebutkan meraih suara terbanyak dari hasil rekapitulasi di Tapteng, itu di luar dugaannya.

"Saya cuma pasang dua baliho, tiga spanduk kecil. Tapi banyak cetak kartu nama dan contoh kertas suara untuk menerangkan bagaimana cara mencoblos," kata Dapot.

Dapot mengungkapkan, keberhasilan perjuangannya itu adalah sebuah mukjizat dari Tuhan. Karena itu dia bertekad, kelak akan membuktikan dirinya bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) DPRD untuk kepentingan rakyat.

5. Didorong semangat oleh teman separtai

Mengharukan! Perjuangan Sopir Angkot Lolos Jadi Anggota DPRD SibolgaIDN Times/Istimewa

Diakuinya, keputusannya maju menjadi caleg didorong oleh seorang teman yang merupakan pengurus Partai Perindo Sibolga.

"Dia meyakinkan saya untuk bergabung dan mencaleg lagi di Pileg 2019 ini. Saya juga termotivasi oleh pernyataan Sekjen Perindo yang saat rapat bilang; siapa di sini mantan salesman, Anda sudah 50 persen menang. Karena salesman itu bisa menjual barang yang tidak laku," beber Dapot.

6. Sempat diusir dan dihina saat menemui warga

Mengharukan! Perjuangan Sopir Angkot Lolos Jadi Anggota DPRD SibolgaIDN Times/Istimewa

Meski demikian pada praktiknya di lapangan, banyak rintangan yang mengadang. Mulai dari disepelekan orang, caci maki, penolakan, hingga ketidakmampuan materi.

Tetapi Dapot tetap optimis dengan prinsip menyikapi rintangan itu sebagai motivasi.

"Saya datangi door to door, berulang-ulang. Wah, banyak sekali rintangannya. Ada isu bukan putra daerah dapil 2 ini. Ada yang menghina. Bahkan saya diusir sebelum sempat buka sepatu. Mereka bilang sudahlah pergi saja, sudah ada calon kami. Ya sudahlah, saya hanya bilang, terima kasih ya Ibu Bapak, saya minta doanya saja," ungkapnya.

"Saya tidak menyimpan dendam. Ini mukjizat bagi saya. Karena itu saya ingin buktikan fungsi DPRD itu untuk masyarakat, bukan untuk pribadi. Saya tetap saja seorang sopir angkot, hanya saja nanti angkotnya adalah lembaga legislatif, dan penumpangnya adalah aspirasi masyarakat. Doakan saya ya," tambahnya.

7. Diharapkan mampu menyuarakan aspirasi supir angkot

Mengharukan! Perjuangan Sopir Angkot Lolos Jadi Anggota DPRD SibolgaIDN Times/Istimewa

Melihat prestasi yang diraih temannya itu, Very pun merasa bangga karena rekannya akan menjadi wakil rakyat di lembaga legislatif. Dia pun berharap Dapot mampu menjadi sosok yang dapat diandalkan untuk menyuarakan aspirasi para sopir angkot.

"Selama ini Lae Dapot ini kami kenal sebagai orang baik dan bawaannya sederhana. Kami berharap kalau ada keluhan atau aspirasi kami, Lae Dapot ini nanti bisa membantu," ujar Very diamini rekannya yang lain.

Selamat bertugas Bang Dapot. Semoga misinya membantu rakyat kecil bisa direalisasikan!

Topik:

  • Doni Hermawan
  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya