Mau Gitar Akustik Murah tapi Berkualitas? Yuk Mampir ke Eli Instrument

Harga gitar akustik mulai Rp500 ribu sampai Rp1 Juta

Pematangsiantar, IDN Times - Alvon Panjaitan, pemuda asal Pematangsiantar yang memiliki jiwa seni yang tinggi ini patut diapresiasi.

Pria yang tinggal di Jalan Bahkora Atas, Kecamatan Siantar Marimbun, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara ini berhasil membuat gitar akustik di gudang belakang rumahnya.

Bermodalkan ilmu yang didapat saat masih berkuliah di Universitas Sumatera Utara, Alvon telah membuat ratusan gitar akustik sejak tahun 2016 dan memasarkannya hingga ke luar Pulau Sumatera.

Harganya lebih terjangkau, namun kualitas tak kalah bagus.

1. Berawal dari kegelisahan mahalnya harga gitar akustik

Mau Gitar Akustik Murah tapi Berkualitas? Yuk Mampir ke Eli InstrumentIDN Times/Gideon Aritonang

Saat berbincang-bincang dengan IDN Times beberapa waktu lalu di kediamannya, Alvon menceritakan sekilas kronologis sampai ia nekat memproduksi sendiri gitar akustik.

Seusai menyelesaikan studi S-1 tahun 2009, Alvon menjadi pengajar musik gitar di Kota Medan. 

"Selama menjadi guru musik, saya memperhatikan harga gitar akustik begitu mahal. Dari situ saya berpikir kenapa tidak membuat gitar sendiri aja dengan harga ekonomis tapi kualitas tidak kalah dengan merek tekenal," katanya sembari mengatur nada di gitar buatannya. 

Selama 1,5 tahun melakukan penelitian, Alvon pun memberanikan diri membuat industri kreatif di gudang belakang rumahnya. Perlahan-lahan secara otodidak, bapak anak satu itu belajar teknik pembuatan gitar dari berbagai sumber.

"Awalnya itu saya buat satu gitar. Dari gitar yang satu itu, saya terus memperbaiki model dan kualitas sampai benar-benar diperjual belikan,"terangnya. 

Baca Juga: Calon Ibu Pejabat, 9 Potret Kahiyang Ayu Istri Bobby Nasution

2. Mendirikan Eli Instrument sebagai merek produksi dan berhasil memperkenalkan gitarnya ke pasar nasional

Mau Gitar Akustik Murah tapi Berkualitas? Yuk Mampir ke Eli InstrumentIDN Times/Gideon Aritonang

Tahun 2016 Alvon mendirikan Eli Instrument. Nama itu ia ambil dari nama panggilan putrinya yakni Elisabet Panjaitan yang saat ini berusia 4 tahun. 

Sudah ratusan unit gitar akustik tercipta dari tangannya. Dibantu seorang teman, Eli Instrument telah menjual hasil karya mereka sampai ke pasar nasional. 

"Selama membuat gitar ini, memang kebanyakanya dari luar daerah. Sistem kita itu dipesan dulu baru dibuat. Tapi itu pun kita hampir kelabakan karena pesanan yang semakin lama semakil bertambah,"ujarnya. 

Dalam sebulan, Alvon dan rekannya dapat membuat 10 unit gitar akustik. Ke depannya, Alvon mengaku akan lebih produktif agar dapat membuat 15 hingga 20 unit per bulan. 

"Saya akui bahwa kita kekurangan pengrajin. Mudah-mudahan saya dapat pekerja dan bisa membuat lebih banyak lagi gitar," jelasnya.

3. Harga gitar akustik mulai Rp 500 ribu sampai Rp 1 Juta

Mau Gitar Akustik Murah tapi Berkualitas? Yuk Mampir ke Eli InstrumentIDN Times/Gideon Aritonang

Alvon menjual gitar akustik buatannya pada kisaran harga Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta,

Ia mengaku bisa mendapatkan omset di atas Rp10 juta per bulan dari penjualan gitar. Meskipun harga gitar yang dijual di bawah rata-rata, kualitas gitar yang dihasilkan dapat disandingkan dengan gitar-gitar merek terkenal.

"Dengan harga segitu, kita menjamin tingkat kepuasan pembeli itu diatas harga. Kan banyak yang mengeluh membeli gitar dengan harga sekian tapi kualitasnya beda dari ekspektasi,"ucapnya. 

Saat ini, Alvon lebih fokus untuk melakukan penelitian-penelitian untuk lebih menyempurnakan gitar akustik hasil karyanya. Meskipun tanpa campur tangan pemerintah kota, Alvon yakin gitar hasil kreasinya mampu menembus pasar internasional. 

"Fokus untuk mengembangkan kualitas gitar ini aja dulu. Ke depannya nanti bisa meningkatkan pemasarannya. Contohnya nanti kita buat wajah pembeli itu di body gitar,"tuturnya. 

4. Kesulitan bahan baku untuk membuat gitar akustik

Mau Gitar Akustik Murah tapi Berkualitas? Yuk Mampir ke Eli InstrumentIDN Times/Gideon Aritonang

Gitar yang diproduksi Eli Instrument memiliki 3 bahan dasar, yakni kayu jati, sungkai dan spruce.

Selama ini, Alvon membeli bahan-bahan itu dari pulau Jawa. Hal itu membuat produksi di indsutri kreatif miliknya memiliki sedikit kendala. 

"Bahan dasarnya itu kayu jati, ada juga spurce dan sungkai. Selama ini saya membeli bahan-bahan itu dari (pulau) Jawa sana. Di siantar ini sendiri masih sedikit," jelasnya. 

Kalau pun ada, Alvon berujar, kualitas kayu lokal masih kalah jauh dari Pulau Jawa. Dalam pembuatan gitar akustik, kualitas kayu yang menjadi utama. 

"Karena kayunya itu tergantung kadar airnya. Kalau kita mau membuat suara gitar yang lebih bagus, berarti kayunya harus yang dengan kadar air lebih sedikit," ujarnya.

Baca Juga: Dari Tangan 3 Ibu Ini, Batik Khas Siantar Sampai ke Amerika Serikat

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya