TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Dampak Jika Generasi Muda Tak Bisa Aktualisasikan Diri Secara Nyata

Kamu susah menemukan kehidupan yang bermakna

ilustrasi tidak bisa mengaktualisasikan diri (pexels.com/Edward Jenner)

Generasi muda harus memiliki pola pikir fleksibel dan adaptif. Termasuk mengaktualisasikan ide dan pemikiran menjadi kontribusi nyata. Tapi harapan ini tidak selalu terwujud. Pada faktanya di era sekarang masih banyak generasi muda yang tidak bisa mengaktualisasikan diri secara nyata.

Terlihat sederhana memang. Bahkan sering dianggap sebagai fenomena yang wajar dan tidak perlu dipermasalahkan. Di sisi lain, situasi ini tentu akan menimbulkan masalah. Menjadi generasi muda yang tidak bisa mengaktualisasikan diri secara nyata, sudah siap menanggung enam akibat ini?

1. Tidak mampu mengenali potensi diri secara utuh

ilustrasi tidak bisa mengaktualisasikan diri (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Seseorang yang mampu mengenali potensi diri secara utuh, ia mampu menjalani kehidupan dengan baik. Mulai dari merencanakan tujuan jangka pendek sampai jangka panjang. Tapi jika kita membicarakan tentang upaya mengenali potensi diri, pasti tidak bisa dipisahkan dari upaya aktualisasi diri yang tepat.

Jika seorang generasi muda tidak bisa mengaktualisasikan diri secara nyata, tentu ia kesulitan mengenali potensi diri. Bahkan untuk tujuan hidup yang kecil dan sederhana saja kebingungan. Mereka tidak benar-benar bisa mengembangkan diri secara utuh dan optimal.

2. Kurang terampil menyesuaikan diri di tengah perubahan zaman

ilustrasi tidak bisa mengaktualisasikan diri (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Laju perubahan zaman tidak ada yang bisa menghentikan. Apalagi dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat. Agar tetap bisa bertahan di tengah laju perubahan zaman, tentu harus diimbangi dengan aktualisasi diri secara nyata. Sebagai generasi muda, sudahkah kamu memiliki kemampuan tersebut?

Kamu harus mengetahui akibat saat generasi muda tidak bisa mengaktualisasikan diri secara nyata. Diantaranya kurang terampil menyesuaikan diri di tengah perubahan zaman. Kamu menjadi orang yang berpikiran close minded dan tidak mampu menerima perubahan.

Baca Juga: 5 Tips Memanfaatkan Teachable Moments pada Anak Usia Dini, Mudah!

3. Mengalami keterlambatan karier

ilustrasi suasana tidak kondusif (pexels.com/Yan Krukau)

Kesuksesan seringkali dicerminkan oleh karier dan pekerjaan yang mapan. Pastinya setiap orang menginginkan kehidupan tertata sedemikian rupa. Tapi kembali lagi pada dirimu. Apakah mampu mengaktualisasikan diri secara nyata atau justru tidak tahu arah tujuan hidup.

Menjadi generasi muda yang tidak bisa mengaktualisasikan diri secara nyata, mungkin kamu akan mengalami keterlambatan karier. Kamu tidak bisa memanfaatkan kesempatan dan peluang yang datang dengan tepat. Seringnya, kesempatan berharga justru terbuang sia-sia.

4. Keterbatasan inovasi dan kreativitas

ilustrasi tidak bisa mengaktualisasikan diri (pexels.com/George Milton)

Inovasi dan kreativitas merupakan dua kunci utama jika kamu ingin bertahan di era digital seperti sekarang. Dengan adanya inovasi dan kreativitas, generasi muda bisa mengembangkan diri secara totalitas. Kamu selalu memiliki ide dan pemikiran terbaru yang mampu memberikan kontribusi nyata.

Di sisi lain, keterbatasan inovasi dan kreativitas menjadi akibat jika kamu tidak mampu mengaktualisasikan diri secara nyata. Kamu tidak tahu cara merealisasikan ide menjadi karya. Seringnya hanya berakhir sebagai wacana yang tidak sempat terselesaikan.

5. Ketidakpuasan dalam menjalani hidup

ilustrasi tidak bisa mengaktualisasikan diri (pexels.com/Oleksandr P)

Barangkali kamu masih belum terlalu menyadari pentingnya mengaktualisasikan diri. Hidup hanya dihabiskan untuk kegiatan tidak bermanfaat. Tapi yang perlu dipertanyakan, sampai kapan kamu menjalani hidup dengan cara seperti ini?

Generasi muda yang tidak bisa mengaktualisasikan diri secara nyata akan mengalami kerugian. Hidupnya selalu didominasi dengan ketidakpuasan. Hal ini dapat memengaruhi hubungan interpersonal dan kebahagiaan secara keseluruhan.

Verified Writer

Mutia Zahra

Be grateful for everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya