TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tradisi Idul Fitri dari Berbagai Negara yang Perlu Kamu Ketahui 

Mengungkap Tradisi Unik Idul Fitri di Dunia

pexels.com/Noor Aldin Alwan

Menjelang berakhirnya bulan suci Ramadhan, umat Islam di seluruh dunia dengan penuh semangat menantikan hari raya Idul Fitri, yang juga dikenal sebagai Idul Fitri. Hari raya ini menandai berakhirnya puasa dan dirayakan dengan penuh semangat dan antusiasme.

Meskipun banyak di antara kita yang akrab dengan adat istiadat tradisional yang terkait dengan Idul Fitri, seperti mengunjungi keluarga dan teman, menyantap makanan lezat, dan memberi sumbangan, ada juga beberapa tradisi unik yang dipraktikkan di berbagai belahan dunia yang mungkin akan mengejutkan.

1. Mudik di Indonesia: Tradisi Tahunan

(unsplash.com/Abdul Ridwan)

Di Indonesia, tradisi Idul Fitri memiliki makna yang mendalam dan merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya dan kehidupan masyarakat. Salah satu tradisi yang paling khas adalah mudik, di mana jutaan orang memilih untuk kembali ke kampung halaman mereka untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga.

Fenomena mudik ini tidak hanya menjadi momen reuni keluarga yang ditunggu-tunggu setiap tahun, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai kebersamaan, saling menghormati, dan memperkuat ikatan antaranggota masyarakat. Selain itu, tradisi baksos juga menjadi bagian integral dari perayaan Idul Fitri di Indonesia, di mana umat Muslim berbagi kebahagiaan dengan memberikan santunan kepada yang membutuhkan, membantu orang-orang yang kurang beruntung, dan berkontribusi dalam membangun komunitas yang lebih baik.

Melalui tradisi-tradisi seperti ini, masyarakat Indonesia mengungkapkan rasa syukur atas berkah yang diberikan selama bulan Ramadan dan menjadikan Idul Fitri sebagai momentum untuk mempererat hubungan sosial dan meningkatkan solidaritas di tengah-tengah perbedaan.

2. Penyajian Ketupat di Malaysia: Simbol Persatuan dan Kemakmuran

unsplash.com/K Azwan

Di negara tetangga Malaysia, salah satu tradisi Idul Fitri yang paling disukai adalah menyajikan “Ketupat,” kue beras tradisional yang dibungkus dengan daun lontar. Kelezatan lezat ini menyimpan simbolisme budaya yang signifikan, melambangkan persatuan dan kemakmuran.

Keluarga berkumpul untuk menyiapkan Ketupat menjelang Idul Fitri, dan setiap rumah tangga menambahkan sentuhan unik pada resepnya. Pemandangan dan aroma Ketupat yang memenuhi udara membangkitkan rasa nostalgia dan kebersamaan, menjadikannya bagian yang disayangi dalam perayaan kemeriahan.

3. Takbir Keliling di Turki: Menebar Kegembiraan Melalui Lantunan Rohani

pexels.com/Alparslan Uzun

Di Turki, malam Idul Fitri ditandai dengan tradisi "Takbir Keliling" yang mempesona, di mana sekelompok jamaah berkumpul di jalan-jalan untuk membacakan Takbir, atau pujian kepada Allah, dengan suara keras. Tindakan pengabdian kolektif ini bergema di seluruh lingkungan, memenuhi udara dengan suara merdu nyanyian spiritual.

Takbir Keliling tidak hanya sekedar amalan keagamaan namun juga sebagai sarana menebar kegembiraan dan membina tali silaturahmi di masa yang penuh berkah ini.

Baca Juga: Cara Warga Indonesia di Taiwan Semarakkan Idul Fitri

4. Malam Henna di Maroko: Merangkul Seni dan Tradisi

unsplash.com/Photos by Lanty

Di Maroko, malam sebelum Idul Fitri dirayakan dengan meriah melalui tradisi "Henna Night". Upacara budaya ini melibatkan penerapan desain henna yang rumit di tangan dan kaki pengantin wanita dan kerabat perempuan mereka. Ini adalah ritual kuno yang melambangkan keindahan, berkah, dan awal yang baru.

Henna Night menyatukan keluarga dalam antisipasi penuh kegembiraan atas perayaan mendatang dan menampilkan kekayaan warisan seni budaya Maroko.

Writer

Mr A

Worst One

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya