Ini Manfaat Dongeng untuk Anak, Bagus untuk Pertumbuhan Otak
Dongeng Rumah Kisah (IDN Times/Yurika Febrianti)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Dongeng selain dijadikan sebagai media untuk menyampaikan pesan, nilai positif bagi anak, mendongeng juga memiliki banyak manfaat bagi anak.
Mendongeng salah satu cara untuk merangsang pertumbuhan otak anak, tapi melihat perkembangan era sekarang justru jarang ada orangtua yang mendongeng untuk anaknya.
Indriani disapa akrab Kak Indri, pendongeng Kota Medan dari lembaga Cerita Baik Foundation ini menjelaskan bahwa peran orangtua lah yang terpenting sekarang bagi tumbuh kembang anak apalagi dengan mendongeng.
“Dongeng punya peran besar dalam pertumbuhan otak anak melalui bercerita,” kata Indri.
Apa aja ya manfaat dongeng untuk anak? Yuk simak
1. Siapkan waktu minimal 15 menit untuk berdongeng dengan anak
pexels/Lina KivakaKelekatan atau bonding orang tua kepada anak perlu untuk menumbuhkan anak yang merasa aman akan tumbuh dengan perasaan bahagia dan mudah menghindari stres.
“Sisihkan waktu minimal 15 menit, untuk ngebonding anak dengan cara bercerita. Tidak perlu harus seperti pendongeng profesional melainkan memberikan sebuah contoh contoh yang ada dikehidupan sehari hari dengan cara menyenangkan maka itu akan membuat anak anak kita merasa diperhatikan dan dihargai sebagai manusia sejak dari dini,” jelas Indri.
2. Cari waktu yang tepat untuk mendongeng pada anak
unsplash/Josh ApplegateBicara mendongeng dengan anak kak Indri mengatakan tidak ada waktu khusus yang bisa dilakukan. Karena orang tua dikatakan siap mendongeng, ketika mereka telah selesai mengurusin kegiatan lain. Sementara untuk anak sendiri juga sudah siap mendengarkan mendongeng.
“Selama anak-anak tidak dalam posisi lelah, selama anak tidak dalam posisi sedih, atau anak tidak sedang bermain. Karena seperti kita bekerja , bagi mereka bermain itu penting, jadi jangan diganggu. Selama kegiatan kegiatan mereka yang penting bagi mereka itu tidak diganggu maka keadaan tepat,” ucapnya.
3. Mulai mendongeng dengan cerita sederhana
ilustrasi mendongeng (pexels.com/Andrea Piacquadio)Sementara itu, ketika mendongeng orangtua tidak perlu menceritakan kisah-kisah yang fenomenal. Kak Indri mencontohkan, cerita yang disampaikan dalam dongeng harus memiliki pesan positif untu anak.
“Mulailah menceritakan sesuatu yang sederhana saja tidak perlu dengan aksi aksi fenomenal dengan aksi aksi ekstrem tapi dengan cerita cerita sederhana disampaikan dengan detail, kemudian ada pesan pesan yang tersimpan di dalamnya , itu sudah sangat cukup bagi anak,” jelasnya.
4. Rumah Kisah dimulai dari ayah dan ibu berkisah untuk anak
Dongeng Rumah Kisah (IDN Times/Yurika Febrianti)Dongeng ini dibuat supaya menjadi terapi bagi anak anak dan membuat tenang saraf otak mereka. Oleh karena itu, pendongeng yang membawakan dongeng harus membuat pendengarnya merasa nyaman.
“Harapannya kedepan bukan hanya sebagai penonton orangtua yang duduk hari ini, tapi sebagai pelaku. Karena Rumah Kisah dimulai dari ayah dan ibu berkisah untuk anak, bukan dua-duanya menjadi penonton dari pendongeng,” kata Indri saat ditemui dalam kegiatan mendongeng dengan Komunitas Syiar Nabawiyah beberapa waktu lalu.
Baca Juga: PSMS Tambah 2 Amunisi Baru, Eks Semen Padang dan Bekasi City