Mengenal Sangjit, Tradisi Seserahan Pernikahan ala Adat Tionghoa

#IDNTimesLife Mempertahankan tradisi leluhur

Ada banyak persiapan yang harus dilakukan oleh calon pasangan suami-istri sebelum menikah. Biasanya, prosesi pernikahan tersebut akan berlangsung sesuai dengan aturan adat dan kebudayaan suku tertentu yang dimiliki oleh kedua calon mempelai.

Salah satunya yang paling unik adalah sangjit, yaitu sebuah tradisi seserahan pernikahan yang dilakukan oleh etnis Tionghoa. Berikut telah IDN Times rangkum beberapa hal yang harus kamu ketahui tentang tradisi ini. Simak baik-baik artikelnya, ya!

Baca Juga: 15 Kata Bahasa Inggris Ini Bertemakan Imlek lho, Sudah Tahu Belum?

1. Sangjit adalah sebuah prosesi seserahan pernikahan yang dilakukan oleh etnis Tionghoa

Mengenal Sangjit, Tradisi Seserahan Pernikahan ala Adat TionghoaWendy Walters (instagram.com/ivysie.atelier)

Sangjit merupakan sebuah prosesi seserahan dari adat Tionghoa, yang dilakukan setelah proses lamaran dan sebelum dilangsungkannya upacara pernikahan.

Acara ini merupakan pertemuan resmi antara kedua pihak keluarga. Di mana keluarga calon pengantin pria akan membawa beragam seserahan yang diantarkan dalam beberapa baki yang sudah melalui aturan khusus. Prosesi seserahan ini juga menjadi sebuah lambang dari ketulusan calon pengantin pria untuk menikahi dan merawat calon pengantin wanitanya.

Acara yang berlangsung secara tertutup ini biasanya hanya dihadiri oleh keluarga dan kerabat terdekat saja. Selain itu, untuk menentukan tanggal pelaksanaannya pun diperlukan hitungan khusus, lho! Tanggalnya ditentukan dari perhitungan khusus menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa agar acaranya bisa berjalan lancar.

Prosesi Sangjit biasanya berlangsung satu minggu sampai enam bulan sebelum pernikahan. Pelaksanaannya biasanya dimulai pada siang hari, di antara pukul 10 pagi hingga 1 siang.

2. Makna indah dan mendalam dari prosesi Sangjit

Mengenal Sangjit, Tradisi Seserahan Pernikahan ala Adat Tionghoainstagram.com/paperblooms.project

Prosesi Sangjit merupakan sebuah syarat yang harus dilakukan oleh para pasangan atau pun ketika salah satu pasangannya berasal dari etnis Tionghoa.

Ada pun tujuan utama dari prosesi adat ini adalah untuk mengenang dan melestarikan kearifan budaya Tionghoa. Supaya penerus dan keturunannya bisa senantiasa mengingat asal-usul mereka.

Seperti yang sudah disinggung pada poin sebelumnya, prosesi ini bukan cuma dimaknai sebagai acara tukar hadiah atau hantaran saja. Melainkan lebih dalam dari itu, sangjit bisa menjadi sebuah momen penting dan sakral ketika kedua keluarga bertemu dan mengakrabkan diri.

Jadi, selain kedua pasangan yang menunjukkan komitmen serius mereka untuk masa depannya. Pihak keluarga pun berkesempatan untuk mempererat tali kekeluargaan di antara mereka.

3. Terdapat 10 bentuk hantaran yang wajib diberikan oleh calon pengantin pria. Masing-masing punya makna, lho!

Mengenal Sangjit, Tradisi Seserahan Pernikahan ala Adat Tionghoainstagram.com/paperblooms.project

Prosesi Sangjit juga ditandai dengan penyerahan 10 bentuk seserahan dari pihak pria. Hantaran ini diberikan sebagai lambang harapan agar pernikahan kedua calon mempelai langgeng selalu. Berikut adalah 10 jenis hantaran dan maknanya:

  1. Kotak / baki / nampan hantaran: Warna merah melambangkan kebahagiaan dan kegembiraan. Selain itu, jumlah baki yang harus diserahkan pun harus berjumlah genap kecuali angka 4 yang melambangkan kematian;
  2. Angpau yang berisi uang susu & uang pesta: Uang susu adalah uang yang diberikan oleh pihak pria kepada pihak wanita sebagai tanda balas jasa kepada orang tuanya. Sedangkan, uang pesta adalah uang mahar;
  3. Satu set pakaian untuk perempuan: Simbol bahwa pihak pria sanggup memenuhi segala kebutuhan sandang pihak perempuan;
  4. Kosmetik atau perlengkapan mandi: Simbol harapan agar calon pengantin wanita bisa terus merawat dirinya dan tampil menarik, terutama pada hari pernikahan mereka;
  5. Perhiasan: Simbol pengikat di antara kedua pasangan. Biasanya diserahkan dalam bentuk satu rangkaian lengkap. Perhiasan juga jadi lambang keberuntungan dalam pernikahan;
  6. Buah-buahan segar yang berjumlah genap: Umumnya diisi dengan apel dan jeruk. Menjadi lambang kedamaian, kebahagiaan, kesejahteraan, serta rezeki yang melimpah;
  7. Dua pasang lilin merah berlambang naga & burung phoenix yang diikat dengan pita merah: Simbol penerangan, keselamatan, perlindungan, serta menangkal energi negatif yang mungkin muncul menjelang hari-H pernikahan;
  8. Sepasang kaki babi atau pun makanan kaleng: Kaki babi dipercaya bisa mengusir kesialan, karena melambangkan keselamatan. Bisa diganti dengan makanan kaleng yang berjumlah genap;
  9. Aneka macam kue dan manisan yang bertekstur lengket: Menjadi simbol harapan agar kehidupan pernikahan mereka selalu harmonis, banyak rezeki, dan punya kedudukan yang tinggi; dan
  10. Dua botol anggur merah atau pun sampanye: Digunakan sebagai arak pernikahan. Menjadi simbol keberuntungan untuk orang tua calon pengantin perempuan. Nantinya sebagai balasan akan ditukar dengan dua botol sirup merah dari pihak perempuan.

Baca Juga: 10 Momen Acara Sangjit Wendy Walters dan Reza Arap

dm-player

4. Pihak perempuan juga memberikan hadiah pada acara Sangjit

Mengenal Sangjit, Tradisi Seserahan Pernikahan ala Adat Tionghoainstagram.com/yuanitachrist

Setelah prosesi seserahan dari pihak pria berlangsung, pihak keluarga calon pengantin wanita juga akan memberikan hantarannya. Hal ini menjadi simbol balasan kepada pihak pengantin pria

Jumlahnya gak sebanyak seserahan yang diberikan oleh pihak pria, akan tetapi masing-masing hantarannya pun punya makna yang unik dan indah. Berikut beberapa hadiah balasannya:

  1. Angpau sisa dari uang pesta yang dikembalikan separuh. Jika, keluarga wanita memutuskan biaya pernikahan akan ditanggun seluruhnya oleh pihak pria;
  2. Setengah isi baki dari jumlah makanan di dalam seserahan. Mulai dari buah, kue, manisan, sampai makanan kaleng;
  3. Barang-barang yang dibutuhkan calon pengantin pria dalam kesehariannya. Bisa berupa setelan pakaian lengkap, perlengkapan mandi, dsb;
  4. Sepasang lilin merah dengan gambar naga;
  5. Dua botol sirup berwarna merah;
  6. Makanan manis; dan
  7. Angpau yang berisi uang untuk kemudian dibagikan kepada para pembawa baki dari pihak pria.

5. Tata cara atau proses pelaksanaan sangjit

Mengenal Sangjit, Tradisi Seserahan Pernikahan ala Adat Tionghoainspirasi tempat seserahan sangjit (instagram.com/edrictjandra)

Prosesi adat ini memiliki tata caranya tersendiri. Dimulai dengan calon mempelai laki-laki yang berangkat dari rumahnya dengan keluarga serta pemegang baki.

Di satu sisi, pihak keluarga perempuan serta penerima nampan seserahan akan menunggu di depan pintu rumah mereka dengan waktu yang telah ditentukan. Keberlangsungan acara tersebut akan dipimpin oleh anggota keluarga yang dituakan.

Kemudian, pihak keluarga laki-laki akan masuk ke rumah. Prosesi serah terima nampan seserahan akan dilakukan oleh wakil keluarga yang belum menikah. Sedangkan, kedua pengantin dan kedua orangtua mereka gak terlibat langsung.

Kotak seserahan akan diberikan secara berurutan dengan ketentuan yang ada. Yang umumnya dimulai dengan menyerahkan uang susu dan uang pesta. Lalu, seserahan ini akan diletakkan ke dalam kamar atau ditaruh ke meja pajangan.

Kedua pasangan akan dilarang bertemu saat prosesi seserahan dilakukan. Setelah selesai, mereka baru akan dipertemukan. Acara akan dibuka dengan sambutan yang dilakukan oleh kedua pihak keluarga. Dan, dilanjutkan dengan obrolan santai dan makan siang.

Setelah itu, seserahan yang telah diambil separuhnya oleh pihak perempuan akan diserahkan kembali kepada para pembawa baki. Proses ini juga dilakukan dengan menyerahkan hadiah balasan. Terakhir, acara akan ditutup ketika wakil keluarga calon pengantin perempuan memberikan angpau kepada para pemegang baki.

6. Mengapa sebagian seserahan diserahkan kembali?

Mengenal Sangjit, Tradisi Seserahan Pernikahan ala Adat Tionghoainstagram.com/fellyyoung21

Seperti yang sudah dibahas pada poin-poin sebelumnya, pihak keluarga wanita hanya menerima separuh dari seserahan yang diberikan oleh pihak keluarga pria. Mengapa begitu?

Sebab, menurut tradisi adat Tionghoa, apabila keluarga wanita mengambil seluruh barang seserahan maka hal itu melambangkan bahwa mereka akan menyerahkan mempelai wanita sepenuhnya kepada keluarga pria. Hal ini juga dianggap memutus tali hubungan kekeluargaan dengan sang pengantin wanita setelah ia sudah menikah.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa makna dari pengembalian separuh seserahan ini adalah pihak keluarga wanita masih ingin dan boleh berhubungan dengan kedua calon pengantin. Selain itu, hal itu juga dilakukan sebagai simbol harapan mereka supaya kedua pihak keluarga senantiasa kaya akan rezeki & keberuntungan.

Menarik sekali ya prosesi seserahan pernikahan ala adat Tionghoa ini? Setelah kamu tahu tentang makna indah di balik prosesi sangjit, semoga kamu bisa semakin menghargai kekayaan budaya kita, ya!

Baca Juga: Mengenal Sangjit, Dilakoni 7 Artis Berdarah Tionghoa Jelang Menikah 

Topik:

  • Pinka Wima
  • Stella Azasya

Berita Terkini Lainnya