Bawa Pembaca Berimajinasi, Ini Cara Menulis Tulisan Feature

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut Nasional 2019

Medan, IDN Times - Banyak dari para mahasiswa berpikiran untuk menulis feature merupakan hal yang sulit. Hal ini dikarenakan kurangnya memahami ilmu dasar dalam tulisan Feature, terkhusus bagi para Pers Mahasiswa.

Sehingga membuat mereka penasaran menggali ilmu menulis feature lewat Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut Nasional (PJTLN) di tahun 2019.

Nah, LPM Dinamika UIN SU yang menjadi tuan rumah dalam kegiatan tersebut secara rutin setiap tahunnya menggebyar Pena Pers Mahasiswa di wilayah Indonesia untuk meningkatkan inovatif dan kreativitas.

Namun, kali ini salah satu materi dalam pelatihan tersebut menggiring para Pers Mahasiswa untuk dapat memahami menulis features.

Acara di isi reporter IDN Times regional Sumut, Prayugo Utomo. Pria yang berkecimpung di dunia jurnalis sejak tahun 2015 di berbagai media massa ini, telah sukses memberikan materi tersebut dalam pemaparannya tentang "Membumikan Feature".

1. Feature mengerucut pada rasa

Bawa Pembaca Berimajinasi, Ini Cara Menulis Tulisan FeatureIDN Times/Indah Permata Sari

Menurutnya, Feature merupakan karya jurnalistik tertinggi yang memiliki kreativitas mengembangkan data untuk diolah menjadi tulisan agar dapat membawa pembaca larut dalam karya tulisannya dengan memiliki sifat detail, menghibur, inovatif, sastrawi, informatif, dan solutif.

"Seorang jurnalis bisa memberikan informasi yang lebih detail, dengan sudut pandang yang lebih humanis dalam bingkai keadilan dan kejujuran karena point utama dalam sebuah features mengerucut pada rasa, " ucapnya dalam pemaparan kepada peserta.

2. Butuh imajinasi

Bawa Pembaca Berimajinasi, Ini Cara Menulis Tulisan FeatureIDN Times/Indah Permata Sari

Mengolah kata menjadi kalimat yang memiliki data terverifikasi tidak cukup hanya ditulis seperti tulisan berita biasanya yang dibaca dari pembuat media massa.

Namun, dalam penjelasannya butuh imajinasi agar dapat membawa pembaca masuk dalam sebuah karya tulisan feature.

"Selain diksi, perlu diketahui dan data terverifikasi sebelumnya harus riset. Kita harus mampu membuat pembaca masuk dalam tulisan kita. Kita juga mampu berimajinasi," tutur Yugo.

Baca Juga: Pers Mahasiswa Tertarik Belajar Jurnalisme Infografik dan Features

3. Punya referensi tulisan untuk memperkaya kosa kata

Bawa Pembaca Berimajinasi, Ini Cara Menulis Tulisan FeatureIDN Times/Indah Permata Sari

Selain imajinasi, dirinya juga menambahkan bahwa harus mempunyai referensi tulisan Features untuk dapat memperlancar inovasi dalam tulisan.

"Kita harus mempunyai referensi tulisan. Aku banyak ter-influence dengan tulisan singkat-singkat, salah satunya seperti Disway (Dahlan Iskan) karena bagus dan sederhana. Jadi sebelum menulis harus memperkaya kosakata, dan baca untuk menarasikan sesuatu karena akan membentuk kalian untuk referensinya,"ucapnya.

Yugo juga memberikan beberapa tips untuk menulis feature hasil pengalamannya yakni gunakan panca indra untuk detil, jangan gegabah saat menulis, informasi kecil terkadang menarik, jujur dalam menulis, pilih kutipan yang kuat, dan pilih foto yang menarik.

4. Jurusan berbeda tidak menjadi alasan untuk mengggali ilmu jurnalis

Bawa Pembaca Berimajinasi, Ini Cara Menulis Tulisan FeatureIDN Times/Indah Permata Sari

Selain itu, Urwatul Wustsqaa (20) sebagai salah satu peserta yang berasal dari Penerbitan kampus identitas Hasanuddin Makassar mengatakan dirinya dapat membawa pulang ilmu yang telah didapat dari setiap pemateri untuk dibagi ke teman asalnya.

"Saya Fakultas Ilmu Budaya jurusan Sastra Arab, merasa disinilah wadahnya saya untuk menggali pengetahuan itu sedalam-dalamnya. Jadi tujuan dikirim kesini biar nanti bisa bawa pulang ilmunya mengenai Jurnalis infografik biar bisa diterapi kesana, terkhusus Menulis Features"ungkapnya.

Urwatul mengaku sebelum acara, para pihak penyelenggara melakukan keharusan dalam mendaftar diri untuk menulis sebuah karya tulisan Features.

5. Peserta termotivasi dalami materi

Bawa Pembaca Berimajinasi, Ini Cara Menulis Tulisan FeatureIDN Times/Indah Permata Sari

Dalam penjelasannya Urwatul termotivasi oleh pemateri untuk mendalami pembelajaran Menulis Feature.

"Setelah ini mungkin saya bisa lebih giat lagi mendalami dunia Jurnalis. Tadi pematerinya keren-keren jadi termotivasi aja. Buat teman yang lain mungkin istilahnya memandang dunia Jurnalistik itu susah emang sih, tapi kalau kita mau jalani ya nikmati aja,"ucapnya.

Menurutnya masuk dalam dunia jurnalis yang dimulai sebagai Pers Mahasiswa menjadi ketertarikannya sendiri dan ingin mendalami untuk terjun langsung dalam hal tersebut.

Baca Juga: Lembaga Pers Mahasiswa Terancam Dibubarkan Karena Diskusi Soal Papua

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya