5 Hal yang Wajib Dilakukan Kalau Ingin Berkarier Sebagai Food Writer

Hindari preferensi pribadi, ya 

Pencinta dunia kuliner pasti sudah gak asing dengan artikel bertema makanan, mulai dari rekomendasi menu, resto, sampai resep simple antigagal. Menariknya, hobi kuliner ternyata juga ikut menumbuhkan semangat literasi lewat menulis artikel bertema serupa. Tumbuhnya minat menulis di kanal food yang tinggi berimbas pada kemunculan food writers yang kian menjamur.

Buat kamu yang juga berminat meniti karier jadi food writer, gak ada salahnya untuk memperhatikan beberapa hal berikut ini saat akan menulis artikel bertema kuliner. Siap dipraktikkan?

1. Makan semua jenis makanan  

5 Hal yang Wajib Dilakukan Kalau Ingin Berkarier Sebagai Food Writerilustrasi mencicipi makanan (pexels.com/Valeria Boltneva)

Bisa dibilang, kalau ingin serius jadi food writer itu gak boleh pilih-pilih makanan. Semua jenis makanan harus berani dicoba untuk melatih lidah agar terbiasa dengan rasa dari ragam kuliner yang bervariasi. Namun, terkadang memang ada pengecualian makanan yang boleh tidak dikonsumsi.

Pertama, makanan yang memang dilarang secara adat atau agama. Meski enak dan viral sekalipun, pantangan semacam ini diperbolehkan dan "sah". Kedua, jika berkaitan dengan masalah biologis penulis, seperti ada alergi atau memicu gangguan kesehatan tertentu, boleh dilewatkan, kok.

2. Jadilah kanvas putih 

5 Hal yang Wajib Dilakukan Kalau Ingin Berkarier Sebagai Food Writerilustrasi food writer (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sebagai penulis di bidang kuliner, satu hal yang pantang ditinggalkan dalam diri adalah menjadi orang yang tanpa ekspektasi apa pun saat akan mengulas makanan atau tempat makan tertentu. Jadilah kanvas putih yang ketika dihadapkan "medan" baru dan bisa selalu fokus pada apa yang ada di depan mata.

Lewat pembiasaan ini, seorang penulis bidang kuliner akan jauh lebih peka dalam menggali keunikan sebuah makanan dan menyajikan pengalaman rasa tadi ke dalam paparan diksi yang objektif. Prinsip ini juga akan membuat penulis meyakini bahwa setiap makanan itu unik dengan caranya sendiri.

Baca Juga: Nyaman! 5 Rekomendasi Hotel Populer di Tebing Tinggi

3. Tetap pegang teguh etika dan jaga batasan 

5 Hal yang Wajib Dilakukan Kalau Ingin Berkarier Sebagai Food Writerilustrasi food writer (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Gak kalah penting, seorang food writer harus punya batasan-batasan dan etika yang wajib mereka jadikan pegangan. Mengkritisi memang diperbolehkan, tapi jangan sampai ada kesan menjatuhkan yang tertangkap, terlebih oleh pembaca. Di sinilah etika dan batasan itu berlaku.

Gali sebanyak dan sedetail mungkin tentang gambaran rasa makanan, siapa pencetus kuliner tersebut, bahkan sampai pada bagaimana dan kapan makanan itu tercipta. Hal inilah yang nantinya akan membuat seorang penulis tetap menjaga koridor yang diyakini saat mulai menyusun tulisannya.

4. Hindari preferensi pribadi 

5 Hal yang Wajib Dilakukan Kalau Ingin Berkarier Sebagai Food Writerilustrasi food writer (pexels.com/cottonbro)

Penting dan wajib hukumnya bahwa seorang food writer itu gak boleh menujukkan preferensi pribadi saat memberikan ulasan. Apalagi kekayaan kuliner terbilang sangat beragam, tak terkecuali kuliner nusantara. Rasa makanan bisa saja kurang sesuai di lidah, tapi bukan berarti kita berhak memberi label tidak enak.

Enak dan tidak adalah perkara selera, tapi mengulas makanan bukan hal yang sedangkal itu. Bahkan mendeskripsikan makanan gak boleh berhenti di rasa, tapi juga pada penggalian tekstur hingga sejarah makanan itu sendiri.

5. Tetap membaca bidang lain  

5 Hal yang Wajib Dilakukan Kalau Ingin Berkarier Sebagai Food Writerilustrasi membaca (pexels.com/picjumbo.com)

Membaca memang akan selalu memiliki benang merah dengan dunia kepenulisan, termasuk menulis di bidang kuliner. Gak hanya menambah pengetahuan, membaca juga jadi sarana untuk mencari perspektif baru demi memperkaya diksi untuk tulisan yang akan dibuat, termasuk artikel kanal food.

Pasalnya, untuk mendeskripsikan rasa ke dalam rangkaian kata perlu ada padu padan yang ekspresif. Hal ini nantinya akan membantu pembaca menangkap gambaran rasa yang penulis dapat saat mencicipi makanan meski hanya dengan membaca hingga ikut tergoda untuk mencoba mencicipinya.

Kalau mau jadi food writer sejati rasanya gak berlebihan kalau kelima hal tadi dijadikan pegangan demi mengembangkan kemampuan menulis di bidang kuliner. Sudah siap jadi penulis kuliner belum, nih? Pasti siap, dong!

Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menulis Artikel Kuliner, Catat!

Lily Photo Community Writer Lily

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya