TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Kesulitan yang Sering Dialami saat Belajar Bahasa Asing

Belajar bahasa asing bisa menantang, tapi tidak mustahil

ilustrasi pria sedang memikirkan ide (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Intinya Sih...

  • Belajar bahasa asing bisa menantang, meskipun sudah berusaha keras, hasil yang diinginkan masih jauh dari harapan.
  • Tantangan terbesar dalam belajar bahasa asing adalah pengucapan yang berbeda dan hafalan kosakata yang sulit.
  • Kurangnya kesempatan untuk berlatih secara langsung dengan penutur asli juga menjadi hambatan dalam belajar bahasa asing.

Belajar bahasa asing bisa terasa seperti mendaki gunung yang tinggi. Kadang, meskipun sudah berusaha keras, hasil yang diinginkan masih jauh dari harapan. Bagi banyak orang, tantangan ini bisa sangat menyulitkan hingga membuat mereka merasa putus asa dan berhenti di tengah jalan.

Namun, mengenali kesulitan yang sering muncul bisa membantu kamu mengatasi rintangan tersebut dengan lebih efektif.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tiga kesulitan utama yang sering dihadapi saat belajar bahasa asing. Mulai dari masalah pengucapan hingga kurangnya kesempatan berlatih, kita akan mengupas tuntas setiap tantangan dan memberikan solusi praktis untuk mengatasinya. Jadi, jika kamu sedang belajar bahasa asing dan merasa kesulitan, jangan khawatir, kamu tidak sendirian.

1. Masalah pengucapan yang memiliki bunyi berbeda

ilustrasi mahasiswi sedang pusing (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Salah satu tantangan terbesar dalam belajar bahasa asing adalah pengucapan. Bahasa yang berbeda memiliki bunyi yang mungkin tidak ada dalam bahasa ibu kita. Ini bisa membuat proses belajar menjadi sangat menantang.

Misalnya, bahasa Mandarin memiliki nada yang sangat spesifik yang jika diucapkan sedikit berbeda bisa mengubah arti sebuah kata secara drastis. Hal ini bisa membuat frustasi bagi pemula yang masih berusaha memahami dasar-dasar bahasa tersebut.

Untuk mengatasi masalah ini, kamu bisa mencoba berbagai metode, seperti menggunakan aplikasi pelatihan pengucapan atau berlatih dengan penutur asli. Mendengarkan dan meniru cara penutur asli berbicara adalah salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan pengucapan.

Selain itu, jangan ragu untuk merekam dirimu sendiri saat berbicara dan bandingkan dengan cara penutur asli mengucapkannya. Dengan latihan yang konsisten, pengucapanmu akan semakin mendekati penutur asli.

2. Keterbatasan kosakata karena kurangnya sumber belajar yang bervariasi

ilustrasi wanita sedang menulis (unsplash.com/Sebastian Pandelache)

Menghafal kosakata adalah aspek penting dalam belajar bahasa asing, namun sering kali menjadi tantangan tersendiri. Tanpa kosakata yang cukup, kamu akan kesulitan memahami teks, berbicara, atau menulis dalam bahasa tersebut. Tantangan ini bisa diperparah oleh metode pengajaran yang kurang efektif atau kurangnya sumber belajar yang bervariasi.

Untuk meningkatkan kosakata, cobalah menggunakan teknik mnemonik atau asosiasi untuk mengingat kata-kata baru. Menggunakan kata-kata baru dalam kalimat juga bisa membantu mengingat lebih baik. Selain itu, konsistensi adalah kunci.

Membuat jadwal rutin untuk belajar dan menggunakan aplikasi pembelajaran bahasa yang menawarkan latihan kosakata harian bisa sangat membantu. Cobalah untuk membaca buku, menonton film, atau mendengarkan musik dalam bahasa yang kamu pelajari untuk memperkaya kosakatamu secara alami.

Verified Writer

Fiqrah Risar Mohammed

Mahasiswa gabut yang suka bubur ayam kayungyung. @fiqrah_risar

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya