Ikhtiar Guru TK Menyibak Tantangan Kerja Lewat Komunitas Belajar
Wadah refleksi guru TK di samping upah yang rendah
Deli Serdang, IDN Times - Selalu ada terobosan yang unik bagi seorang guru untuk membuat iklim pendidikan menjadi mengasyikkan. Sebab, mengajar peserta didik tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada peran kreatif dan jiwa luhur seorang guru untuk memastikan siswa yang mereka ajar paham betul dengan disiplin ilmu hingga falfasah kehidupan.
Cikal-bakal pemimpin masa depan sebenarnya berada dalam genggaman seorang guru. Tak terkecuali guru TK/PAUD yang mendidik anak-anak sejak usia dini. Di samping peran sentral mereka membentuk karakter anak bangsa, banyak yang menyepelekan guru TK, terutama soal pendapatan.
Kendati upah yang diterima tergolong rendah, namun spirit pendidikan seolah melekat pada jiwa mereka setiap saat. Tak terkecuali guru yang berada di TK Salwa Abidah Anwar di Tanjung Morawa.
Sebagai salah satu TK Penggerak di Deli Serdang, mereka bukan hanya mengajarkan anak usia dini sampai pintar, namun lebih daripada itu. Uniknya TK ini memiliki komunitas yang setiap minggunya aktif melakukan giat dalam mencari solusi terbaik untuk guru yang mengalami kendala saat mengajar.
1. Komunitas Belajar di sekolah penggerak jadi wadah meningkatkan kompetensi tenaga pendidik
Bagi Devika Puspa selaku ketua komunitas belajar TK Salwa Abidah Anwar dan ketua IGTKI (Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Tanjung Morawa), pendidikan tidak melulu berbicara tentang siswa saja. Sebab, guru yang menjadi fasilitator keilmuan juga memiliki peranan yang esensial.
Misi meningkatkan kompetensi tenaga pendidik khususnya di Taman Kanak-kanak dijunjung tinggi-tinggi. Apalagi TK Salwa Abidah Anwar secara resmi telah dinyatakan sebagai sekolah penggerak oleh Kemendikbudristek di wilayah Deli Serdang.
"Kita punya wadah bernama Komunitas Belajar TK Salwa Abidah Anwar. Ini diinisiasi sejak tahun 2022. Komunitas ini seolah menjadi jawaban untuk mewujudkan konteks belajar yang kreatif, inovatif, dan kolaboratif. Di mana itu sebenarnya untuk mendorong peningkatan kompetensi para pendidiknya," kata Devika kepada IDN Times.
Meskipun yang digali ialah kompetensi guru, orientasi dari komunitas ini adalah bagaimana peserta didik harus mendapatkan ilmu yang mereka butuhkan dari pendidiknya. Hal itulah yang membuat mengapa mereka menaruh fokus terhadap pengajarnya pula.
"Pucuk dicinta ulam pun tiba", lika-liku yang muncul dan dihadapi guru saat mengajar bisa dicurahkan melalui komunitas ini. Dengan menularkan semangat komunal sesama guru TK, wadah ini dapat pula menjadi pusat konseling bagi mereka.
"Di komunitas ini kita menggunakan siklus inkuiri. Jadi refleksi awal terlebih dahulu kemudian kita ke tahap perencanaan. Setelah itu barulah kita mulai implementasi, dan berikutnya evaluasi. Setelah evaluasi dilakukan, baru kembali lagi melakukan refleksi awal. Minimal terjadi dua siklus dalam proses komunitas belajar ini untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang kita dapatkan," tutur Devika.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.