TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Rahasia Sukses Merantau, Mulai Petualangan Baru

Hidup di tanah perantauan tidak mudah

ilustrasi rahasia sukses merantau (pexels.com/RDNE Stock project)

Merantau, sebuah kata yang tak asing bagi mereka yang berani melangkah keluar dari zona nyaman. Mereka punya alasan meninggalkan kampung halaman untuk menggapai mimpi di tanah perantauan, baik merantau untuk menempuh pendidikan, bekerja, dan alasan lainnya yang mengharuskan mereka menginjakkan kaki di tanah yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya. Perjalanan ini tak selalu mudah, penuh dengan lika-liku, dan rintangan yang siap menguji ketangguhan.

Pasti muncul rasa galau dan bimbang karena harus berpisah dengan orang-orang yang tersayang. Namun, bagi mereka yang berbekal tekad dan rahasia sukses, merantau menjadi gerbang menuju petualangan yang mengubah hidup. Berbekal tekad dan 5 rahasia sukses ini, kamu siap menjelajahi dunia baru dan menggapai mimpi.

1. Mental baja

ilustrasi mental baja (pexels.com/Georges Tomazou)

Berada di posisi pertama karena mental yang kuat bagaikan perisai utama dalam perjalanan merantau. Jika rasa takut lebih besar daripada keberanian, mandiri, dan optimis dalam diri akan memadamkan harapan dan impianmu itu. Bagaimana mengantisipasinya? Sebelum melangkah, tanyakan pada diri kamu, “Apa yang ingin saya capai dengan merantau?” Memiliki tujuan yang jelas akan menjadi kompas yang menuntun kamu saat menghadapi keraguan dan rintangan.

Semakin sering menghadapinya, kamu semakin sering menemukan berbagai solusi dari rintangan yang kamu hadapi. Hal ini melatih kemampuan problem solving dalam diri kamu. Ketika rindu kampung halaman, kamu dapat mengatasinya dengan berkomunikasi kepada keluarga atau orang yang tersayang, bergabung dengan komunitas perantau, dan menemukan hobi baru. Di tanah perantauan, kamu benar-benar harus mandiri dengan persiapan yang matang.

2. Finansial cermat

ilustrasi finansial cermat (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Keuangan adalah nyawa merantau. Apa yang terjadi jika mental baja sudah ada tapi tidak mempersiapkan keuangan untuk hidup di tanah perantauan? Tentu, hal ini akan mengganggu kelancaran perjalanan kamu di tanah perantauan. Oleh karena itu, kamu perlu membuat anggaran untuk pengeluaran sehari-hari termasuk biaya makan, tempat tinggal, transportasi, dan kebutuhan lainnya. Selain itu, kamu perlu memikirkan pemasukan juga agar dapat menambah penghasilan dengan pekerjaan sampingan yang sesuai dengan minat dan kemampuan kamu.

Jika kamu sudah mendapatkan pekerjaan utama, kamu perlu memanajemen waktu dengan pekerjaan sampingan. Biasakan selalu menabung minimal 10 persen dari penghasilan secara rutin, tabungan ini menjadi dana darurat atau modal untuk rencana masa depan. Kelola keuangan kamu dengan cermat, hindari membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan, belanjalah dengan bijak, perhatikan kualitas barang yang kamu beli, dan manfaatkan promo atau diskon untuk menghemat pengeluaran.

Baca Juga: 7 Manfaat Merantau yang Diangkat dalam Drakor Welcome to Samdalri

3. Jaringan dan pertemanan

ilustrasi jaringan dan pertemanan (pexels.com/RDNE Stock project)

Merantau bukan berarti sendirian! Jika kamu menutup diri dari lingkungan sosial, segera keluar dari zona nyamanmu. Terlalu memendam masalah yang dihadapi dengan sendiri akan muncul penyakit overthinking. Cobalah beradaptasi di lingkungan baru secara perlahan-lahan. Bergabunglah dengan komunitas atau organisasi yang sesuai dengan minat kamu dan ikutlah kegiatan sosial (volunteering atau kegiatan keagamaan).

Hal ini adalah cara yang bagus untuk bertemu orang-orang baru, berkontribusi kepada masyarakat, menunjukkan bakat, dan membangun koneksi. Tunjukkan positive vibes kamu kepada orang baru agar orang senang membangun jaringan dan pertemanan dengan kamu. Membangun jaringan dan pertemanan di tanah perantauan akan memberikan banyak manfaat, seperti: dukungan saat kamu menghadapi kesulitan, informasi tentang pekerjaan, tempat tinggal, dan persahabatan yang dimiliki.

4. Keseimbangan fisik dan mental

ilustrasi olahraga (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Merawat diri tak boleh diabaikan! Menjaga kesehatan fisik dan mental akan memiliki energi dan fokus yang optimal untuk mencapai tujuan kamu di tanah perantauan. Jagalah kesehatan dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin, mineral, dan serat. Hindari makanan junk food dan minum air putih yang cukup. Selain itu, luangkan waktu untuk rutin berolahraga minimal 30 menit sehingga dapat membantu kamu meningkatkan stamina, mengurangi stres, dan meningkatkan mood. Pastikan juga pola tidur yang baik seperti rutinitas tidur yang konsisten dan hindari penggunaann gadget sebelum tidur.

Menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Kamu bisa berbagi cerita dengan teman atau keluarga, mencari komunitas atau support group, melakukan meditasi atau yoga, dan bantuan profesional dari psikiater. Perlu menanamkan prinsip mencegah lebih baik daripada mengobati untuk meminimalkan kejadian yang tidak diinginkan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya