Bangunkan Sahur Pakai Syair, Remaja Masjid di Banda Aceh Viral

Berawal dari teguran warga

Banda Aceh, IDN Times - Sahur merupakan makan pada waktu dini hari atau sebelum tiba waktu subuh sebelum melaksanakan ibadah puasa. Tujuannya agar tubuh tetap sehat dengan asupan nutrisi yang tepat selama berpuasa, terutama saat Ramadan.

Membangunkan warga Muslim makan sahur selama Ramadan, biasanya setiap daerah memiliki cara tersendiri. Tapi umumnya menggunakan pengeras suara di masjid atau berkeliling memukul kentongan dan beduk dengan nada unik. Seperti yang dilakukan pemuda di Gampong Beurawe, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh.

Melalui pengeras suara di Masjid Al Furqan, Gampong Beurawe, Muhammad Azri, bersama dua temannya Iswardi dan Nis serta sejumlah remaja masjid lainnya melantunkan syair-syair berbahasa Aceh. Syair itu berisi ajakan bangun tidur untuk mempersiapkan hidangan makan sahur agar tidak kesiangan.

Aksi yang dilakukan para pemuda Aceh ini pun mendapat dukungan positif dari masyarakat sekitar. Bahkan, video mereka yang diunggah di media sosial Instagram, viral. Apa sih yang membuat video tersebut viral?

1. Berawal dari teguran warga karena aksi membangunkan sahur mereka dianggap mengganggu

Bangunkan Sahur Pakai Syair, Remaja Masjid di Banda Aceh ViralPara remaja Masjid Al Furqan, Gampong Beurawe, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh ketika membangunkan sahur warga dengan bersyair (IDN Times/Saifullah)

Teguran dari warga tak lantas membuat pemuda-pemuda ini hilang semangat membangunkan warga untuk makan sahur. Badrun Nafis, pemuda yang memiliki gagasan kegiatan tersebut menceritakan, awalnya mereka sama seperti kebanyakan daerah lainnya, membangunkan sahur biasa melalui pengeras suara.

“Hanya saja dulu, sewaktu awal-awalnya tidak menggunakan metode syair. Dahulu metodenya masih seperti (membangunkan sahur) biasa, masih ada canda-candanya,” kata Badrun.

Aksi membangunkan sahur diiringi gurauan yang mereka lakukan dahulu setiap Ramadan, ternyata mendapat teguran dari warga sekitar. Mereka dianggap mengganggu kenyamanan warga.

“Waktu itu para remaja masjid masih menggunakan gaya membangunkan sahur seperti sebelum-sebelumnya, namun ditegur oleh beberapa pihak orang tua, karena mungkin gaya kami membangunkan pada saat itu tidak santun,” ujar Badrun.

Tak berkecil hati, para remaja masjid ini akhirnya mengadakan diskusi bersama pembina remaja masjid Al Furqan Gampong Beurawe. Hasilnya, mereka bersepakat menggunakan cara lain, agar bisa tetap membangunkan warga untuk makan sahur.

“Sehingga waktu itu kami dari remaja masjid dan pembina remaja masjid disarankan untuk membuat gaya membangunkan sahur ini agak sedikit lebih enak untuk didengarkannya,” kata pria 32 tahun itu.

Baca Juga: Sering Telat Bangun Sahur? 5 Menu Makanan Ini Siap Disantap Sekejap

2. Meski baru dilakukan sejak 2010, kegiatan itu seolah telah menjadi tradisi bagi pemuda setempat untuk membangunkan sahur hingga sekarang ini

Bangunkan Sahur Pakai Syair, Remaja Masjid di Banda Aceh ViralPara remaja Masjid Al Furqan, Gampong Beurawe, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh ketika membangunkan sahur warga dengan bersyair (IDN Times/Saifullah)

Sejak teguran warga yang terjadi pada Ramadan 1431 Hijriah atau 2010, cara membangunkan warga berganti menggunakan syair, tidak lagi memakai cara berteriak tidak karuan melalui pengeras suara masjid.

“Awal menggunakan syair-syair itu lebih kurang sekitar tahun 2010. Untuk gaya membangunkan sahur dengan menggunakan metode syair ini, saya dan kawan-kawan satu angkatan merupakan generasi pertama,” ucap Badrun.

Kini, kegiatan itu telah dilakukan turun-temurun hingga generasi sekarang. Tak harus pengurus remaja masjid, anak-anak maupun pemuda bisa ikut kegiatan membangunkan sahur ini.

 “Kegiatan membangunkan sahur ini memang sudah seperti tradisi turun-temurun oleh remaja masjid Al Furqan Gampong Beurawe,” kata Badrun.

3. Mendapat tanggapan positif dari masyarakat

Bangunkan Sahur Pakai Syair, Remaja Masjid di Banda Aceh ViralVideo yang diunggah di media sosial Instagram (Istimewa)

Aksi yang dilakukan pemuda Gampong Beurawe ini pun kini mendapat tanggapan positif dari warganet, bahkan viral.

“Jadi pada masa kami dahulu itu tidak terlalu begitu dikenal di luar, namun untuk di kawasan Beurawe dan sekitarnya sudah dikenal. Kemudian, baru-baru ini syair-syair itu dibawakan dengan cara yang lebih bagus lagi oleh adik-adik kami, sehingga bisa viral,” kata Badrun.

“Alhamdulillah sejauh ini masih sangat positif (respons) dari masyarakat, karena dengan adanya kegiatan dan aksi seperti ini, ibu dan bapak yang ada di rumah juga sedikit lebih cepat terbangun ketika sahur,” imbuh Badrun.

Banyak warganet memuji cara unik membangunkan sahur ini melalui kolom komentar akun Instagram, @kotabandaaceh, yang menggunggah ulang video para pemuda Gampong Beurawe tersebut. Seperti, pemilik akun @ratna_eliza.

“Td malam.mereka SDH beraksi...terima kasih adek2 yg sdh banguni sahur,” tulis Ratna.

Komentar positif juga datang dari pemilik akun @himikenshu, “Rindu suara kalian selalu di saat bulan Ramadhan, pas lagi nyiapin buat sahur sambil menikmati dalaeh, sdkit terhibur.”

4. Syair yang dilantunkan para pemuda Gampong Beurawe

Bangunkan Sahur Pakai Syair, Remaja Masjid di Banda Aceh ViralPara remaja Masjid Al Furqan, Gampong Beurawe, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh ketika membangunkan sahur warga dengan bersyair (IDN Times/Saifullah)

Badrun tak hanya menjadi penggagas membangunkan sahur menggunakan bersyair. Ia bahkan dipercaya oleh teman-teman angkatan pertamanya, pada saat itu, sebagai pembuat lirik.

"Saya yang dipercaya oleh kawan-kawan untuk menciptakan syair, sehingga kemudian membuatnya dalam waktu satu malam," kata dia.

Berikut penggalan syair membangunkan sahur yang ditulis Badrun Nafis, yang kemudian dilantunkan remaja Masjid Al Furqan, Gampong Beurawe, Aceh:

Watee Ka Sahoe (Waktunya sahur)

Hai ibu bapak, ibu bapak, ibu bapak
Hai kajeut bedoh (Hai udah bisa bangun)
Watee ka sahoe (Waktunya sahur)
Watee ka sahoe (Waktunya sahur)

Hai ibu bapak yang mantong tenget (Ibu bapak yang masih tidur)
Hai kajeut bedoh watee ka sahoe (Sudah bisa bangun, waktunya sahur)
Ta pe suum bu pe suum kuah (Kita panaskan nasi, panaskan sayur)
Ngat jeut ta pajoeh ngon keluarga (Supaya enak dimakan bersama keluarga)

Buleun ramadhan buleun mulia (Bulan Ramadan, bulan mulia)
Jak tanyo rakan tajak puasa (Ayok kawan-kawan, kita puasa)
Pajoeh bu sahoe ngat na tenaga (Makan sahur supaya tubuh kuat)
Oh singoh lehoe be ek ta kerja (Ohhh besok waktu zuhur (siang) kita kuat bekerja)

Ta meibadah leu that pahala (Kita beribadah banyak sekali pahala)
Gelimpah rahmat melipat ganda (Diberikan rahmat berlipat ganda)
Kajeut bedoh eih hai rakan muda (Sudah bisa bangun wahai kawan-kawan muda)
Bu kuah lemak mangat tat rasa (Nasi dan sayur, sungguh enak rasanya).

Baca Juga: Ini Cara untuk ‘Tangkis’ Ngantukmu Setelah Sahur

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya