5 Perjuangan Suku-suku Asli di Dunia Nyata yang Mirip Na'vi di Avatar

Dari Nusantara hingga benua Afrika!

Setelah menunggu selama 13 tahun, Avatar: The Way of Water akhirnya rilis perdana di Indonesia pada 14 Desember 2022. Hampir serupa dengan film sebelumnya, kali ini kita kembali disuguhkan perjuangan ras pribumi Na'vi menghadapi serangan manusia ke planet Pandora.

Manusia dikisahkan mendarat di Pandora untuk mengeksploitasi sumber daya alamnya yang melimpah seperti Unobtanium untuk membantu bumi yang sedang sekarat. Namun, kedatangan ini menimbulkan konflik dengan ras Na'vi yang kediamannya terusik akibat kegiatan penambangan yang dilakukan manusia.

Jika kita perhatikan, kisah perjuangan bangsa Na'vi mempertahankan Pandora mirip dengan berbagai kisah nyata di dunia kita. Berikut merupakan 5 perjuangan suku-suku asli di dunia nyata yang mirip dengan kisah Na'vi di Avatar!

1. Perjuangan suku Anak Dalam di Indonesia

5 Perjuangan Suku-suku Asli di Dunia Nyata yang Mirip Na'vi di AvatarIlustrasi suku anak dalam (IDN Times/Mardya Shakti)

Suku Anak Dalam merupakan salah satu komunitas yang hidup di pedalaman hutan Jambi. Karena hidup ditengah hutan dan sangat menggantungkan hidupnya pada lahan hutan, mereka juga disebut sebagai Orang Rimba.

Konflik yang dialami Suku Anak Dalam telah dimulai sejak tahun 1986. Pada saat itu, pemerintah Indonesia membebaskan lahan seluas 20 ribu hektare untuk diberikan sebagai hak guna usaha (HGU) kepada PT Bangun Desa Utama (PT BDU) sekarang PT Berkat Sawit Utama (PT BSU). 

Namun, di antara lahan yang akan diubah menjadi perkebunan sawit tersebut, terdapat sekitar 3.550 hektare tanah masyarakat yang ikut digusur. Sejak saat itu, masyarakat Anak Dalam memperjuangkan hak mereka atas tanah tersebut dikembalikan dan menuntut pemerintah untuk menerbitkan sertifikat komunal.

2. Perjuangan Suku Lakota di Amerika

5 Perjuangan Suku-suku Asli di Dunia Nyata yang Mirip Na'vi di Avatarilustrasi Benua Amerika (pixabay.com/filkaman)

Bukan rahasia lagi bahwa kedatangan bangsa Eropa ke benua Amerika selalu mendatangkan nasib buruk bagi suku pribumi.

Salah satunya adalah Suku Lakota yang merupakan salah satu suku asli di Amerika Serikat yang tinggal di wilayah Great Plains di bagian tengah AS. Melansir dari Britannica, mereka merupakan bagian dari konfederasi suku Sioux yang terdiri dari empat suku besar, yaitu Oglala, Hunkpapa, Miniconjou, dan Sihasapa.

Orang Lakota kebanyakan bergantung pada daerah Black Hill untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan berburu. Namun, orang kulit putih keturunan Eropa berusaha menguasai daerah itu untuk membuka pertambangan. 

Perjuangan Lakota dan suku kerabat lainnya diwarnai berbagai perisitiwa berdarah seperti Peperangan Black Hill dan pembantaian Wounded Knee pada 1890 yang menewaskan 300 orang Lakota. 

Baca Juga: Sejarah Batak Mission, Misi Kristen untuk Orang Batak 

3. Perjuangan Suku Yanomami di Brasil melawan para penambang

5 Perjuangan Suku-suku Asli di Dunia Nyata yang Mirip Na'vi di AvatarIlustrasi Perumahan Suku (IDN Times/Mardya Shakti)

Suku Yanomami adalah suku asli yang tinggal di wilayah hutan Amazon di negara-negara Brazil dan Venezuela. Mereka merupakan salah satu suku asli terbesar di Amerika Selatan, dengan populasi sekitar 35.000 orang.

Orang Yanomami telah lama mengobarkan perjuangan mempertahankan tanah adat mereka dari para penambang, serupa dengan perjuangan orang-orang Na'vi. Kedatangan para penambang mengakibatkan penggusuran terhadap kediaman mereka, pencemaran di wilayah hutan dan penyebaran penyakit.

Pada tahun 1991, pemerintah Brasil menyisihkan lahan dengan luas sekitar 93.240 km persegi sebagai tanah kediaman orang Yanomami. Mirisnya, luas tanah ini hanya sekitar 30 persen dari luas awal tanah leluhur suku Yanomami.

Setelah usaha tersebut, orang Yanomia masih hidup dalam ketidakamanan akibat ancaman dari para penambang. Melansir Right Livelihood, pada Juni 2020, dua pemuda adat berusia 20 dan 24 tahun tewas dalam konflik dengan dua penambang bersenjata ilegal. Masih di tahun yang sama, banyak penduduk Yanomami yang meninggal dunia akibat pandemik Covid-19 yang dibawa masuk ke wilayah mereka oleh para penambang. 

4. Perjuangan Suku Maori di Selandia Baru

5 Perjuangan Suku-suku Asli di Dunia Nyata yang Mirip Na'vi di AvatarSuku Maori di Selandia Baru. (instagram.com/rawiri_waititi

Suku Maori adalah suku asli pertama di Selandia Baru, yang telah tinggal di wilayah tersebut selama lebih dari 800 tahun. Mereka memiliki kebudayaan, bahasa, dan tradisi yang kuat dan merupakan bagian penting dari sejarah dan budaya Selandia Baru. Namun, selama bertahun-tahun, suku Maori telah mengalami diskriminasi, penggusuran dari tanah adat, dan kekerasan dari pihak pemerintah dan pendatang Eropa.

Perjuangan suku Maori terutama terkait dengan hak atas tanah adat mereka. Pada tahun 1840, Selandia Baru merdeka dari Inggris dan pemerintah baru menandatangani Perjanjian Waitangi dengan suku Maori, yang memberikan hak atas tanah adat kepada suku Maori. Namun, pemerintah terus mencoba untuk memaksakan kekuasaannya atas tanah adat suku Maori dan menggusur mereka dari wilayah tersebut. Ini menyebabkan konflik yang berlangsung selama bertahun-tahun, dan suku Maori terus berjuang untuk mempertahankan hak atas tanah adat mereka.

Perjuangan suku Maori juga terkait dengan hak atas bahasa dan budaya mereka. Pada abad 19 dan awal abad 20, pemerintah Selandia Baru sempat melarang suku Maori menggunakan bahasa mereka dan mengikuti tradisi dan kebudayaan mereka, serta mendorong mereka untuk mengadopsi budaya Eropa. Hal ini menyebabkan hilangnya banyak aspek dari budaya suku Maori.

Namun suku Maori terus berjuang untuk mempertahankan dan mengembalikan bahasa dan budaya mereka. Serta berusaha mempertahankan kelestarian tanah mereka seperti yang dilakukan orang-orang Na'vi dalam film Avatar.

5. Perjuangan Suku Ogoni di Nigeria

5 Perjuangan Suku-suku Asli di Dunia Nyata yang Mirip Na'vi di AvatarIlustrasi kilang minyak. (unsplash.com/Patrick Hendry)

Suku Ogoni adalah suku di Nigeria yang bermukim di wilayah penghasil minyak. Mereka telah mengalami polusi lingkungan yang parah dari aktivitas pengeboran minyak yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan asing selama bertahun-tahun, yang menyebabkan kerusakan lingkungan, penurunan kualitas hidup, dan kematian orang-orang di wilayah tersebut. Polusi ini terutama terjadi di sungai Niger Delta, yang merupakan sumber air dan mata pencaharian bagi suku Ogoni.

Pada tahun 1995, suku Ogoni mengajukan gugatan terhadap Royal Dutch Shell, salah satu perusahaan minyak terbesar di dunia, yang diduga bertanggung jawab atas polusi minyak yang terjadi di wilayah suku Ogoni. Gugatan tersebut masih terus berlangsung hingga saat ini, dan suku Ogoni terus berjuang untuk mendapatkan keadilan atas tindakan yang telah dilakukan terhadap mereka.

Kita dapat mempelajari semangat menjaga kelestarian lingkungan dari kisah perjuangan orang Na'vi mempertahankan Pandora dan berbagai suku lain tadi. Sebagai bagian dari penghuni bumi, kita memiliki kewajiban yang sama untuk menjaga kelestariannya. Kita doakan saja, umat manusia tidak akan menjadi seperti yang digambarkan di film Avatar. Semoga di masa depan kondisi bumi tidak kian memburuk dan kita tidak perlu menginvasi Pandora-pandora lain untuk bertahan hidup.

Baca Juga: Suku Bajo Menjadi Inspirasi Film Avatar 2: Way of Water? Ini Faktanya!

Leo Manik Photo Community Writer Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya