Rani Jambak Coba Sadarkan Manusia Tentang Alam Lewat Lagu The Eyes

Berlatar belakang Orangutan diambang kepunahan

Medan, IDN Times - Beranjak dari permasalahan kompleks yang dihadapi oleh hewan-hewan liar, pada masa modern saat ini yang tak bisa dianggap lelucon akibatnya setiap kepunahan berdampak dari ketidakstabilan pada ekosistem alam.

Rani Jambak, musisi Sumut menganggap kebutaan manusia dengan habitat asli keberlangsungan hidup orangutan, yang menjadi sorotan dunia. Hal ini dikarenakan, Orangutan yang memiliki julukan “petani hutan”, sedang dalam ambang kepunahan.

Walaupun proses karya tersebut dilakukan di tengah pandemik COVID-19, pada bulan Agustus. Namun, ada kegiatan unik yang masih hangat dibicarakan oleh para aktivis lingkungan. Tak hanya di kalangan NGO, beberapa lembaga besar juga turut berpartisipasi mengadakan perbincangan dan perlombaan virtual sebagaimana sedang ramai di masa pandemik saat ini.

1. Lagu The Eyes dibuat sesuai tahap permasalahan alam

Rani Jambak Coba Sadarkan Manusia Tentang Alam Lewat Lagu The EyesMusisi Millennial Medan, sadarkan manusia untuk alam lewat lagu berjudul “The Eyes” (Dok. Istimewa)

Menurutnya, makna for my nature tepat untuk bisa merefleksikan diri manusia sebagai bagian dari alam. Konsep ini pertama kali disuarakan oleh Rani, pada tahun 2018 dan merilis lagu berjudul “Nature" yang menceritakan permasalahan polusi plastik.

Pada tahun 2019, lagu berjudul “Smoke Blanket” dirilis sebagai respon personal atas kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia setiap tahunnya.

Konsep ini juga sebagian pertemuan dari Yayasan Ekosistem Lestari, dengan Rani Jambak pada Agustus 2019 yang memperkenalkan konsep konservasi di Orangutan Haven, menghasilkan sebuah gagasan kolaborasi. Orangutan Haven merupakan tempat konservasi bagi orang hutan yang tidak bisa lagi kembali ke habitat aslinya, hutan.

Baca Juga: Memesona, 10 Potret Shanice Margaretha Artis Berdarah Thailand

2. Rani ajak masyarakat lebih peduli dengan lingkungan dan hewan lewat lagunya

Rani Jambak Coba Sadarkan Manusia Tentang Alam Lewat Lagu The EyesMusisi Millennial Medan, sadarkan manusia untuk alam lewat lagu berjudul “The Eyes” (Dok. Istimewa)

Dalam majalah laporan tahunan Yayasan Ekosistem Lestari pada 2019, ada 7 kandidat orangutan yang akan menghuni pulau buatan di Orangutan Haven. Kebanyakan kasus yang dialami adalah kebutaan karena peluru, dan trauma fisik maupun mental yang dialami saat menjadi hewan peliharaan.

Tentunya, saat melihat video terasa luka mendalam atas perilaku kasar dan kejam yang dilakukan berbagai oknum pada hewan (baik pada satwa liar maupun peliharaan), hingga membuat Rani mempertanyakan rasa empati pada diri manusia. Melanjutkan ide kolaborasi dengan Orangutan Haven, Rani mempersiapkan kampanye terbaru #formynature berupa kolaborasi konservasi dan seni untuk mengajak masyarakat lebih peduli dengan lingkungan dan hewan.

“Ingin menyuarakan tentang rasa empati dalam diri, dan kesadaran diri manusia sebagai bagian dari alam yang harusnya kita melindungi bukan malah membunuh atau menghancurkan alam,” ucap Rani pada IDN Times.

3. Kekejaman manusia pada hewan menjadi puncak emosi Rani

Rani Jambak Coba Sadarkan Manusia Tentang Alam Lewat Lagu The EyesMusisi Millennial Medan, sadarkan manusia untuk alam lewat lagu berjudul “The Eyes” (Dok. Istimewa)

Musik lagu berjudul “The Eyes” ditulis oleh Rani pada Juni 2020, di studio Nature Creative Lab. Hal ini setelah melihat berita tentang gajah hamil yang mati di Kerala, India.

Sehingga sejak saat itu, menjadi puncak emosi Rani atas kekejaman yang sebelumnya pernah terjadi pada hewan yang lain. The Eyes menceritakan dualisme mata yakni, kekejaman dan harapan.

Dalam pemaknaan mata, Rani juga menceritakan bahwa lebih baik mati secara alami daripada mati tersiksa di hadapan mata manusia. Karena mata manusia (yang menyiksa) lebih membunuh dari pada alat apa yang digunakan.

4. Lagu The Eyes diharapkan manusia mampu menghargai sesama makhluk hidup di bumi

Rani Jambak Coba Sadarkan Manusia Tentang Alam Lewat Lagu The EyesMusisi Millennial Medan, sadarkan manusia untuk alam lewat lagu berjudul “The Eyes” (Dok. Istimewa)

Pembuatan video klip dilakukan di Orangutan Haven pada 11 September 2020. Direktur Orangutan Haven, Ian Singleton sangat menyambut baik kolaborasi ini dan mengupayakan agar produk yang dihasilkan bisa maksimal.

Arif Hasibuan, Project Outreach & Marketing YEL mengungkapkan bahwa, jika kemampuan manusia terbatas, maka begitu pula dengan NGO. Dengan adanya kolaborasi, maka kekuatan itu akan semakin besar. Senada dengan harapan dari kampanye #formynature ini, kolaborasi dengan banyak pihak tentu akan membuat ‘suara’ semakin jauh menggema.

Dirinya juga berharap, masyarakat yang juga menjadi pemeran utama dalam aksi perlindungan alam juga ikut mendukung kampanye ini. Mengingat arti pentingnya alam dan hewan seharusnya tidak hanya dalam selebrasi maupun profesi belaka. Namun, menjadi sebuah hal yang harus diingat setiap saat di dalam diri manusia agar mampu menghargai sesama makhluk hidup di bumi.

Baca Juga: Mirip Bule, Padahal 10 Artis Ini Asli Indonesia Loh!

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya