Pesan Makan dan Minum Bisa Bayar Pakai Sampah di UG Kafe Medan

Sampah yang ditukar memiliki harga berbeda-beda

Medan, IDN Times - Mau menikmati makanan dan minuman tanpa bayar dengan uang? Kamu cukup membawa jenis sampah yang dapat di daur ulang sebagai alat pembayaran. Kafe ini menerapkan sistem pembayaran yang berbeda dengan lainnya.

Pemilik kafe ini mengajak masyarakat luas agar mulai mengurangi penggunaan plastik serta meningkatkan kesadaran mengenai bahaya nya.

Kafe unik bernama UG Kafe, berada di jalan Karya No 108, Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan. Pemiliknya bekerja sama dengan startup lingkungan di Medan yakni ‘Kepul’ yang merupakan sebuah layanan pengelola sampah daur ulang.

1. Bayar dengan sampah bekerja sama dengan Kepul

Pesan Makan dan Minum Bisa Bayar Pakai Sampah di UG Kafe MedanUnderGroound (UG Kafe) di Medan (IDN Times/Yurika Febrianti)

Bulan Oktober tahun 2020 lalu UG kafe dibuka oleh Salman Bukhori, kemudian program membayar dengan sampah berkolaborasi dengan ‘Kepul’ tercetus tahun 2021.

“Program ngafe pakai sampah itu kerjasama dengan startup lingkungan di Medan namanya Kepul, untuk saat ini mungkin masih UG kafe. Mungkin plan kedepan mereka ada program ini dibeberapa kafe lainnya di Kota Medan,” kata Salman.

Baca Juga: Jejak Karo United, Belum Genap Berusia 3 Tahun Sudah Promosi Ke Liga 2

2. Sampah yang ditukar memiliki harga berbeda-beda

Pesan Makan dan Minum Bisa Bayar Pakai Sampah di UG Kafe MedanIlustrasi sampah. (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Di UG kafe ini menawarkan berbagai macam makanan dan minuman. Best seller disini yakni kopi dan rice bowl. Sampah yang dapat kamu tukar seperti kertas, minyak jelanta, botol plastik, kaleng kaleng, besi, logam dan lainnya yang merupakan sampah daur ulang.

Salman menjelaskan sampah yang dapat ditukar sebagai alat pembayaran makanan dan minum konsumen di UG kafe memiliki perhitungan perkilo nya. Seperti minyak jelantah diharga Rp8 ribu per kilo, sampah kertas Rp2 ribu per kilo dan sampah plastik seharga seribu per kilo.

“Jadi kalau perhitungannya itu, berapa besar kuantiti sampahnya. Itukan masing masing sampah ada harga nya, misalnya kertas harga nya Rp2 ribu per kilo. Jadi kalau dia bawa satu kilo doang, jadi dia dapat Rp2 ribu potongannya. Misalnya dia makan Rp15 ribu jadi cuman bayar Rp13 ribu. Kalau dia misalnya membawa sampahnya mencukupi untuk menutupi biaya makan dia, berarti makan dia gratis,”jelas Salman.

3. Bawa tumbler sendiri diskon 10 persen untuk harga minuman

Pesan Makan dan Minum Bisa Bayar Pakai Sampah di UG Kafe Medan

Sampah plastik yang susah terurai dengan tanah, bisa menjadi limbah kalau kelamaan menumpuk. UG kafe ini juga menawarkan promo diskon 10 persen untuk setiap konsumen yang membawa tumbler sendiri untuk minumannya.

“Mau galakin untuk tumbler, karena kalau bawa wadah sendiri biasanya juga membantu menyelamatkan lingkungan. Jadi kalau ada orang yang mau makan kemari, minum sih lebih utama karena wadah kita plastik, kalau ada yang bawa tumbler kita kasih diskon 10 persen,” ucap Salman.

4. Harga murah dibanderol dari Rp10 ribu hingga Rp 25 ribu

Pesan Makan dan Minum Bisa Bayar Pakai Sampah di UG Kafe MedanSalman Bukhori pemilik UG Kafe (IDN Times/Yurika Febrianti)

Harga yang disediakan UG kafe juga terbilang tidak menguras kantong, makanan dan minuman dibandrol dengan harga mulai Rp 10ribu sampai Rp 25ribu perporsi. Kafe unik ini banyak menarik mahasiswa serta penggiat lingkungan yang peduli akan sampah. Jam operasional dari jam 10.00 hingga 22.00 WIB.

“Start harga dari Rp10 ribu ada, paling mahal mungkin Rp25 ribu. Yang banyak tertarik itu pertama mahasiswa, biasa mereka suka bawa kertas kertas sisa tugas skripsi segala macam. Yang lainnya itu orang yang sudah tertarik sama lingkungan, jadi begitu dia dapat info soal program ini tuh tertarik, kadang ada yang datang kemari bawa sampah,” ucapnya.

Konsep kafe bayar menggunakan sampah ini mengajarkan kita peduli untuk lingkungan, menjadikan barang bekas menjadi barang berdaya guna.

Baca Juga: Menilik Perusahaan di Berbagai Daerah yang Limbahnya Bikin Resah

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya