Healing di Kafe Tenank Berkonsep Pantai, Pasir Asli dari Bali

Harganya mulai dari Rp15 ribu hingga R35 ribu

Medan, IDN Times - Bisnis Food and Beverage atau biasa disingkat FnB kian marak dengan berbagai konsep unik, termasuk di Kota Medan. Salah satunya ada di Jalan Eka Rasmi Gang Eka Mulia, Kecamatan Medan Johor, tepatnya di seberang Taman Ubud bernamakan Tenank.

Penamaan kafe Tenank ini berasal dari kata Tenang, secara umum mengartikan tidak gelisah, tidak kacau, aman dan tentram biasanya lebih pada perasaan manusia.

Selain nama unik Tenank. Kafe ini memiliki konsep yang menarik, membuat masyarakat sekitar hingga wisatawan mancanegara hadir menikmati konsep dengan suasana ala pantai.

Memasuki kafe Tenank akan disambut dengan ranting-ranting kayu yang di atasnya ada papan selancar warna warni bertuliskan "Tenank".

Begitu masuk kamu akan disambut oleh pelayan memakai caping topi petani dan baju kaos pantai sebagai bentuk seragam atau atribut mereka.

Di sebelah kanan dari pintu masuk ada papan selancar berbaris dan sandal-sandal berwarna seperti nuansa pantai dengan pasir dan ayunan sebagai ciri khas dari kafe Tenank.

Baru sebulan berdiri, kafe ini sudah viral. Apa saja sih keunikan kafe ini?

1. Ide kafe Tenank didirikan agar wisatawan Kota Medan tak jauh untuk healing

Healing di Kafe Tenank Berkonsep Pantai, Pasir Asli dari BaliKafe Tenank berkonsep pantai (Dok. Istimewa)

Kuncoro Setiawan, pemilik kafe Tenank mengatakan ide mendirikan kafe Tenank ini muncul saat sedang heboh-hebohnya dengan kata "healing" yang sering digunakan oleh kaum millennial saat sedang bete, bad mood hingga memilih dirinya untuk pergi jalan-jalan agar mendapat mood kembali dan ketenangan.

Apalagi di Kota Medan, sangat minim tempat untuk berwisata dengan nuansa alam. "Biasanya orang kalau mau healing ke Berastagi, Pantai Cermin. Jadi aku buat ini, jangan sampai jauh ke sana orang-orang," ucapnya.

"Jadi healing itu butuh ketenangan. Kalau orang mau Tenank ya kesini, makanya namanya Tenank. Jauh dari kendaraan. Jadi sengaja masuk ke dalam gang karena Tenank konsepnya. Kata Tenank gak baku karena pakai K bukan G," tambah Kuncoro.

2. Pasir dikirim langsung dari Bali untuk menjaga kualitas kafe

Healing di Kafe Tenank Berkonsep Pantai, Pasir Asli dari BaliKafe Tenank berkonsep pantai (Dok. Istimewa)

Keunikan konsep yang didirikan Kuncoro tak seperti konsep kafe lainnya memilih ala pantai, karena belum ada di Kota Medan.

Ditambah lagi bahwa, Kuncoro pernah bekerja di Bali beberapa tahun yang lalu pada bidang FnB dan menjadi alasan juga untuk mendirikan kafe ala-ala pantai agar dapat dinikmati warga Medan.

"Dulu juga sempat kerja di Bali beberapa tahun, lalu mikir bagaimana caranya untuk Pantai ini ku bawa ke Medan, gitu mikirnya," ungkapnya.

Uniknya, kafe Tenank memiliki pasir berasal dari Bali. Ada 13 ton pasir yang dikirim langsung pakai kontainer guna menjaga kualitas kafe Tenank.

"Jadi setiap bulan kita harus berinovasi dari tempat-tempat swafoto dari makanan yang harus kita kreasikan dan inovasi," tuturnya.

3. Nama-nama menu makanannya unik, mulai western hingga makanan tradisional

Healing di Kafe Tenank Berkonsep Pantai, Pasir Asli dari BaliKafe Tenank berkonsep pantai (Dok. Istimewa)

Untuk menu-menu yang paling ditonjolkan adalah makanan yang berhubungan dengan pantai seperti ikan bakar, seafood bakar dan juga minuman kelapa muda yang diberi stempel "Tenank". 

Selain itu, ada juga jenis menu makanan yang disajikan western, asian, dan Indonesia yang diberi nama menu-menu unik. Seperti Indomie Tenank Awal Bulan, Indomie Tenank Akhir Bulan, Nasi Bebek Ubud Bali, Nasi Lemak Selat Malaka, Lontong Sayur Deli, Nasi Kuning Maimun, Nasi Goreng Percut Seafood, Nasi Soto Udang Batu Bara, Nasi Goreng Kuta, Nasi Goreng Hatiku Tenang, Es Cendol Tenank Durian Monster dan lainnya.

Kuncoro menilai untuk antusias para pengunjung diluar ekspektasi, yang terkadang tak terhandle oleh pelayannya membanjiri kafe Tenank.

"Aku pikir bisa ter-handle karena hanya beberapa orang yang datang, ternyata bisa sampai 500-an orang yang datang lebih bahkan dan bisa sampai antri-antri. Sempat kewalahan SDM kita, yang kurang siap untuk itu ternyata dipaksa untuk siap waktu itu. Sampai sekarang Alhamdulillah antusiasnya banyak," jelas Kuncoro.

Menurutnya, alasan para wisatawan yang datang ke Kafe Tenank karena konsep dan pasir pantai yang belum ada di Medan.

Rencananya, Kuncoro akan menambahkan area untuk pedagang sate, cumi, kebab, atau seafood dan membuat pantai ala-ala dengan air laut.

Untuk harga menu makanan dan minuman mulai dari Rp10 ribu hingga Rp35 ribu.

 

4. Spot foto yang menarik setiap sudut Kafe Tenank

Healing di Kafe Tenank Berkonsep Pantai, Pasir Asli dari BaliKafe Tenank berkonsep pantai (Dok. Istimewa)

Sementara itu, Benny salah satu wisatawan di akun instagramnya @castro_erwin sering memposting ataupun senang mengabadikan momen setiap kafe di Medan mengakui bahwa Kafe Tenank memiliki keunikan tersendiri dan banyak spot foto setiap sudutnya. 

"Seolah main di kafe tapi berasa di pantai. Ini saya sudah kali ke-empat kesini, konsepnya saya suka," ucapnya.

Benny menyukai setiap sudutnya, ia mengakui setiap kali ke sini bisa menghabiskan waktunya seharian mulai dari pagi hingga sore.

5. Tempat nongkrong dinilai menjadi suatu kebutuhan baru bagi orang-orang

Healing di Kafe Tenank Berkonsep Pantai, Pasir Asli dari BaliKafe Tenank berkonsep pantai (Dok. Istimewa)

Menurut Kuncoro saat ini kafe atau tempat nongkrong telah menjadi suatu kebutuhan baru bagi orang-orang dan tak luput dari HP untuk mengabadikan suasana kafe.

"Kita lihat HP, sudah masuk dalam bahan pokok, karena selalu mau tidur lihat HP, bangun tidur lihat HP, mau makan juga lihat HP. Jadi, ketika orang ke kafe Tenank ini mereka naik derajatnya. Artinya, ada postingan terbaru mereka bahwa aku telah ke Tenank dan konsepnya lain, lucu. Makanya kita buatlah kebutuhan itu," jelasnya.

 

Baca Juga: Kafe 90 Derajat Ciptakan Berbagai Menu Unik, Pas di Lidah Anak Medan

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya