Oseng Mercon SMA, Inspirasi dari Jogja dengan Sensasi Pedas Medan

Pedasnya bikin nagih guys

Medan, IDN Times - Bagi penikmat kuliner tentu gak asing dengan Oseng Mercon. Itu adalah makanan yang sangat menggugah selera. Tapi biasanya Oseng Mercon banyak dijumpai di Pulau Jawa, terutama Yogyakarta.

Tapi gak perlu jauh sampai ke Jogja, untuk menikmati Oseng Mercon. Di Medan, juga ada warung yang menjual kuliner yang bikin ngiler ini. Oseng Mercon SMA salah satunya. Warung yang terletak di Jalan Cardiac Center belakang RSUP H Adam Malik ini jadi salah satu favorit orang Medan yang ingin menyantap Oseng Mercon.

Heru Yunanto, pemilik Oseng Mercon SMA berkisah soal warung miliknya ini. Terutama kata SMA yang nempel di belakang nama warung mereka. Tentu bukan SMA, tingkatan dalam sekolah. "Dulu namanya Siap Makan Pulang (SMP). Baru diganti jadi Siap Makan Alhamdulillah (SMA)," ujar Heru kepada IDN Times beberapa waktu lalu.

1. Inspirasinya dari Yogyakarta

Oseng Mercon SMA, Inspirasi dari Jogja dengan Sensasi Pedas MedanSalah satu menu di Oseng Mercon SMA (IDN Times/Doni Hermawan)

Heru mengakui jika usaha miliknya ini terinspirasi saat datang bersama sang istri ke Yogyakarta. "Masakan khas Jogja yang ditekankan sambalnya lebih pedas. Kita lebih banyak varian lauk. Kalau di sana lebih ke kikil, jeroan, segala macam. Di sini ada ayam, bebek, kikilnya juga ada. Yang terpenting sambalnya," kata Heru.

"Saya sendiri orang Kalimantan. Kebetulan ada keluarga istri yang di Jogja. Dan saat makan di sana kepikiran untuk buka bisnis ini di Medan," tambahnya.

2. Ngikutin cita rasa Sumatra Utara yang doyan pedas

Oseng Mercon SMA, Inspirasi dari Jogja dengan Sensasi Pedas MedanSalah satu menu di Oseng Mercon SMA (IDN Times/Doni Hermawan)

Kita juga ngikuti cita rasanya sumatera. Kalau di sini pedasnya gak manis. Bedanya cabai di sini lebih pedas. Karena kita mengandalkan cabai lokal," bebernya.

Mantan aktivitis penyintas Kanker itu mengatakan, jika saking pedasnya, malah bisa jadi obat. "Bisa jadi obat demam, karena habis makan bisa berkeringat karena saking pedasnya. Ya level pedasnya bisa juga diatur tergantung selera. Tapi kalau gak pedas, gak oseng mercon namanya," tambah pria 46 tahun itu.

Baca Juga: Dekat Rumah Sakit Pasien COVID-19, Merchant GoFood Andalkan J3K 

3. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau

Oseng Mercon SMA, Inspirasi dari Jogja dengan Sensasi Pedas MedanWarung Oseng Mercon SMA (IDN Times/Doni Hermawan)

Untuk varian menu Oseng Mercon, ada berbagai varian harga. Mulai dari Rp10 ribu sampai Rp25 ribu. Tersedia lauk mulai dari ayam, bebek, lele, nila, cumi, hingga kerang. Dipadu dengan varian snack hingga minuman.

"Kami juga jual sambal kemasan oseng merconnya," kata pria berkacamata ini.

4. Sediakan buka puasa gratis untuk Senin dan Kamis

Oseng Mercon SMA, Inspirasi dari Jogja dengan Sensasi Pedas MedanHeru, pemilik Oseng Mercon SMA (IDN Times/Doni Hermawan)

Yang menarik, di Warung Oseng Mercon SMA itu ada program setiap Senin dan Kamis. Yakni buka puasa gratis untuk yang berpuasa sunnah.

"Kita ingat sambil beribadah berusaha. Jadi kita siapkan makanan untuk berbuka saat Senin dan Kamis. Sebagian rezeki buat mereka juga. Tapi mungkin banyak yang gak tahu. Tapi jika puasa kami siapkan. Mungkin banyak yang sungkan juga

5. Selama pandemik, Oseng Mercon SMA terapkan protokol kesehatan agar tetap higienis

Oseng Mercon SMA, Inspirasi dari Jogja dengan Sensasi Pedas MedanDriver saat mengambil pesanan GoFood di warung Oseng Mercon SMA (IDN Times/Doni Hermawan)

Warung Oseng Mercon SMA memang biasanya menjadi tempat berkumpul para dokter yang bertugas di RSUP Adam Malik. Oseng Mercon SMA pun juga selalu menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Banyak pelanggan kami dokter. Tentu kita tidak tahu status mereka menangani corona atau tidak. Selain itu, kalau kami gak menerapkan protokol COVID-19, mereka gak akan mau datang ke mari. Kami juga menjamin yang kami sajikan ini higienis," beber mantan aktivis kanker ini.

Pria berkacamata ini menyadari berkurangnya pelanggan karena pandemik COVID-19. Terutama untuk dine in  atau makan di tempat. Tapi mereka coba mencari strategi agar Oseng Mercon SMA bisa bertahan di tengah pandemi. Terutama menggencarkan penjualan online lewat online.

"Sangat (berkurang). Dulunya banyak tenaga medis, baik itu sekolah perawat maupun pendidikan dokter umum. Semenjak corona ni diliburkan. Pelanggan sangat berkurang. Jadi mengandalkan online," katanya.

Baca Juga: Resep Oseng Ayam Mercon, Pedasnya Nampol dan Bikin Nagih

Topik:

  • Doni Hermawan
  • Antonius Putu Satria

Berita Terkini Lainnya