IHSG Melemah 0,92 Persen, Pengamat: Dipicu Pasar Keuangan Domestik 

Harga emas juga mengalami tekanan

Medan, IDN Times- Meskipun Bank Sentral AS belum memberikan testimoni atau FOMC Minutes, namun pelaku pasar melihat bahwa potensi kenaikan bunga acuan akan kembali mencuat saat The FED menyampaikan risalahnya.

Alhasil, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0.92 persen di level 6.809,97, dan Rupiah sempat melemah di kisaran 15.230 per US Dolar, meskipun pada sesi perdagangan pada Rabu (22/2/2023) sore mampu menutup kerugiannya di level 15.200 per US Dolar.

1. Harga emas juga mengalami tekanan

IHSG Melemah 0,92 Persen, Pengamat: Dipicu Pasar Keuangan Domestik ilustrasi IHSG (IDN Times/Aditya Pratama)

Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan, harga emas juga mengalami tekanan di kisaran $1.833 per ons troy, padahal sempat diperdagangkan di atas level $1.840 per ons troy pada awal perdagangan awal pekan.

"Jika dirupiahkan, harga emas saat ini ditransaksikan di kisaran Rp898 ribu per gramnya. Pelaku pasar memandang bahwa laju tekanan inflasi yang masih tinggi di AS, ditambah dengan membaiknya data ketenagakerjaan memberikan gambaran buruk bagi pasar karena suku bunga The FED akan kembali naik," katanya.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Cara Investasi Emas yang Aman

2. Pelemahan pada pasar keuangan domestik juga terjadi

IHSG Melemah 0,92 Persen, Pengamat: Dipicu Pasar Keuangan Domestik Ilustrasi IHSG. (IDN Times/Aditya Pratama)

Gunawan menjelaskan, pelemahan pada pasar keuangan domestik hari ini juga terjadi di banyak pasar keuangan di asia. Hal ini memicu terjadinya tekanan pada IHSG selama pekan ini.

Sementara rupiah dan harga emas pada dasarnya relatif mampu menahan tekanan dari kemungkinan kenaikan bunga acuan The FED. Gerak pasar bisa saja kembali liar jika nantinya FOMC minutes menggambarkan potensi kenaikan suku bunga acuan dengan kemungkinan yang tidak terduga.

3. Secara teknikal IHSG juga berpeluang melemah

IHSG Melemah 0,92 Persen, Pengamat: Dipicu Pasar Keuangan Domestik Ilustrasi IHSG. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dikatakan Gunawan, minimnya sentimen dari tanah air, membuat pasar keuangan akan lebih banyak digerakkan oleh sentimen teknikal, beserta sejumlah sentiment eksternal yang akan lebih berpengaruh.

"Sejumlah pelaku pasar mengkhawatirkan adanya pukulan yang lebih besar pada pasar keuangan jika The FED kembali agresif dalam menaikkan bunga acuan nantinya," ujarnya. 

Sementara itu, harga emas kembali diselimuti oleh tekanan dengan potensi melemah di level $1.800 per ons troy jika FOMC minutes nantinya lebih bersikap hawkish.

Di sisi lain, secara teknikal IHSG juga berpeluang melemah ke level 6.765 jika FOMC Minutes nantinya justru merugikan pasar saham. Akan tetapi mata uang rupiah masih akan mampu bertahan di level 15.250 per US Dolar sekalipun The FED bersikap hawkish nantinya.

Baca Juga: Waduh! Waspada Penipuan Jual-Beli Emas Antam Lewat WhatsApp

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya