3 Strategi Investasi Saham Akhir Tahun

Akhir tahun menjadi waktu investor untuk melakukan evaluasi

Medan, IDN Times- Saat ini kita berada di penghujung. Di momen ini, para investor di pasar modal umumnya akan merealisasikan rencana-rencana investasi yang tertunda atau belum dilakukan. Langkah selanjutnya, para investor akan menyiapkan strategi investasinya untuk tahun 2023 mendatang.

Kepala Kantor Perwakilan BEI Medan, Muhammad Pintor Nasution menyampaikan beberapa strategi investasi yang bisa dilakukan di penghujung tahun ini. Ada apa saja? Yuk, simak penjelasannya di sini. 

1. IHSG selalu mengalami kenaikan pada akhir tahun

3 Strategi Investasi Saham Akhir TahunIlustrasi pergerakan saham. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Pintor menyampaikan secara historis, sejak tahun 2012 hingga 2021, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selalu mengalami kenaikan pada akhir tahun. Hal ini karena para investor, baik ritel maupun institusi berupaya agar kinerja portofolio mereka lebih baik, sehingga pada saat liburan akhir tahun para investor berharap agar mereka bisa tenang dan tidak terlalu memperhatikan naik dan turunnya harga saham.

"Oleh karena itu, umumnya investor akan lebih banyak mengalokasikan dana investasi pada saham-saham blue chips atau saham-saham dengan kapitalisasi pasar yang besar dan tercatat di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI)," katanya. 

Saham-saham blue chip tidak sefluktuatif saham-saham yang ada di papan pengembangan dan papan lainnya. Hal ini karena umumnya investor yang mengalokasikan investasi ke saham jenis ini, merupakan tipe investor-investor jangka panjang.

Baca Juga: BEI Sumut: Investasi Saham Lebih Mudah Dipelajari Gen Z

2. Akhir tahun menjadi waktu investor untuk melakukan evaluasi portofolio

3 Strategi Investasi Saham Akhir Tahununsplash/ishant_mishra54

Pintor menjelaskan, pada akhir tahun ini, terutama di bulan Desember, juga menjadi waktu bagi para investor untuk kembali melakukan evaluasi atas portofolio investasi. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, pertama, mengevaluasi perkembangan hasil investasi.

Kedua, mencari informasi mengenai outlook atau prediksi atas situasi pasar finansial, sehingga bisa melakukan penyesuaian komposisi portofolio. Ketiga, mengevaluasi apakah komposisi portofolio saat ini masih sesuai dengan jangka waktu dan tujuan investasi yang ingin dicapai. 

3. Setelah evaluasi maka hasilnya akan menjadi dasar untuk melakukan rebalancing portfolio

3 Strategi Investasi Saham Akhir TahunIlustrasi grafik harga saham atau crypto. (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Pintor menambahkan, setelah evaluasi dilakukan maka hasilnya akan menjadi dasar untuk melakukan rebalancing portfolio. Contohnya, di awal tahun komposisi portofolio seorang investor sebanyak 70 persen ada di saham dan 30 persen di obligasi.

Kemudian, pada kuartal ketiga menjelang akhir tahun ternyata potential gain saham melebihi keuntungan dari investasi di obligasi. Sehingga terjadi perubahan komposisi menjadi 90 persen dana dalam bentuk saham dan 10 persen dana obligasi. 

"Pada proses evaluasi inilah, investor harus memperhatikan apakah dana investasinya telah berkembang sesuai dengan harapan dan tujuan keuangan yang telah ditetapkan sebelumnya," ujarnya. 

Katanya, seiring berjalannya waktu, perubahan dapat terjadi pada profil risiko, portofolio investasi, tujuan, dan jangka waktu investasi setiap investor. Oleh karena itu perlu dilakukan rebalancing portfolio yang bisa dilakukan dengan cara pemindahan (switching) antar kelas aset, ataupun penambahan dana baru secara berkala (dollar cost averaging).

Pemilihan produk investasi menjelang akhir tahun dan prospek investasi di masa depan akan memberikan peluang untuk para investor di pasar saham mewujudkan tujuan keuangan jangka panjangnya.

Baca Juga: 6 Perbedaan Saham Biasa dan Saham Preferen, Apa Saja?

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya