Hobi Sejak Kecil, Dosen Polmed Ini Sukses Berbisnis Rajutan

Ika ingin buat akademi merajut

Terus menekuni hobi merajut sejak umur 12 tahun, kini Ika Mary Pasaribu sudah memiliki usaha rajutan rumahan. Ia juga membentuk komunitas rajutan yang tersebar di beberapa kabupaten/kota di Sumatra Utara. Tersebar dari Medan hingga Rantauprapat dan Labuhanbatu Utara.

Mengubah hobi membuat pernak pernik rajut jadi usaha yang menguntungkan, hingga menghasilkan Rp 10 juta per tahun. Ika mengatakan awalnya mulai ada teman yang meminta dibuatkan souvenir pernikahan atau kado untuk bayi baru lahir hasil rajutan nya.

“Dari dulu memang buat rajutan gini cuman belum ada label, penjualan sebelum ada nama Amirahcraft juga udah ada, misalnya gift melahirkan itu kupluk baby,”katanya.

1. Brand Label Amirahcraft baru tahun 2019 berjalan

Hobi Sejak Kecil, Dosen Polmed Ini Sukses Berbisnis RajutanInstagram.com/Amirahcraft_

Membangun bisnis usaha rajutan bersama sang adik dan anak perempuannya, Ika terus mengembangkan sayap membentuk komunitas rajutan meski usaha rajutannya masih dikatakan usaha rumahan.

Ika mengatakan tahun 2019 brand label Amirahcraft baru dibentuk, namun pesanan rajutan sudah ada sejak lama. “Udah buat akun, sudah ada legalitas pelatih dan kami akan buat juga akademi nya jadi akan lebih pembentukan komunitasnya,” ujar Ika.

2. Amirahcraft sudah produksi beragam rajutan

Hobi Sejak Kecil, Dosen Polmed Ini Sukses Berbisnis RajutanInstagram.com/Amirahcraft_

Usaha kerajinan rajutan turut mengambil peran dalam kontribusi ekonomi kreatif terhadap ekonomi keluarga.

Amirahcraft kini telah memproduksi beragam produk rajutan mulai aksesoris bros, konektor masker, kupluk, tas, kotak tisu, keranjang skincare, kaos kaki, pensil case, bandana set baby, hingga  cover masker.

Produk rajutan Ika, dibandrol mulai dari harga Rp 5ribu hingga ratusan ribu tergang dari varian produk yang dipesan. Masing masing produk rajut Amirahcraft memiliki keunikan sendiri. Bahkan sudah terjual ke berbagai daerah termasuk Jakarta.

Baca Juga: Cerita Randy, Jadi Creativepreneuer Antarkannya Jumpa Presiden

3. Varian rajutan bisa permintaan konsumen

Hobi Sejak Kecil, Dosen Polmed Ini Sukses Berbisnis RajutanHasil rajutan Amirahcraft/yurikafebrianti

Ika mengatakan,  mereka lebih mementingkan kenyaman konsumen saat menggunakan produk, sehingga ia membuat produk kerajinan rajutan sesuai pesanan keinginan konsumen.

“Kalau produk terbaru kami tetap request-nya pelanggan. Misal nya pelanggan minta produk tas kirimkan aja gambarnya, nanti buat pola sendiri,”jelasnya.

Untuk proses produksi, Ika dibantu adik dan anaknya. Bagi Ika kesulitan untuk membuat kerajinan rajutan ketika kebanjiran pesanan namun tenaga pekerja yang sedikit ditambah lagi kesibukannya sebagai Dosen di Politeknik Negri Medan.

“Kesulitannya ya komunitasnya masih kecll, untuk kebanjiran orderan seperti kemarin lebaran puasa kan banyak juga pesanan, nah itu bisa lewat waktu lah,” katanya.

4. Berencana Roadshow pelatihan rajutan

Hobi Sejak Kecil, Dosen Polmed Ini Sukses Berbisnis RajutanIlustrasi masyarakat mengikuti Pelatihan di BLK (Dok. BLK Grobogan)

Kedepannya Ika ingin berfokus mengembangkan bisnis dengan menggelar perjalanan keliling memberikan pelatihan ke masyarakat tentang rajutan, terutama ibu rumah tangga untuk menjadikan peluang bisnis. Dan ia berharap memiliki banyak komunitas untuk Amirahcraft serta memiliki galeri sendiri.

"Rencananya kami mau roadshow dari pengabdian masyarakat untuk ibu ibu Kelurahan, biar punya penghasilan sendiri. nantikan  komunitas itu kami bentuk kami gabungkan,” kata Ika.

Sebagai Dosen Kewirausahaan, Ika Mary Pasaribu selain menekuni usaha rajutan rumahan, ia juga membuka pembinaan pelatihan merajut. Ada dua  kelas yang ditawarkan di Amirahcraft, ada kelas pemula dan elementary. Biaya pelatihan pemula hanya Rp 150 ribu perorang sudah dapat gratis 2 benang 2 jarum dengan 3 hari pelatihan.

 

Baca Juga: Dosen hingga Dokter, Ini 7 Profesi Reza Rahadian di Film dan Series

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya