Layanan Daring Tingkatkan Omzet Hingga Buka Lapangan Kerja Baru

Cerita mitra Grab Jadi lokal heroes genjot perekonomian

Medan, IDN Times - Teknologi memberikan dampak positif jika digunakan secara bijak. Bahkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.

Saat ini, teknologi sudah merambah berbagai lapangan pekerjaan. Termasuk para wiraswasta yang begitu merasakan dampak setelah menggunakan teknologi.

Sebut saja Grab. Yang kini tak lagi hanya menjadi aplikasi untuk transportasi. Grab merambah dunia usaha, dengan bermitra dengan para pelakunya.

Para mitra pun bercerita, bagaimana perkembangan bisnis mereka begitu pesat setelah menggunakan teknologi.

Badan Pusat Statistik kota Medan di tahun 2018 melaporkan bahwa perdagangan besar dan eceran, yang juga mencakup kontribusi dari sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), menyumbangkan PDRB terbesar bagi kota Medan, yakni sebesar 22,62 persen dan menyerap sebanyak 90,80 persen jumlah lapangan usaha. Menjadi bukti bahwa wirausahawan, baik mikro maupun makro, memiliki peran besar dalam kehidupan sosial. Kemudian juga berkontribusi secara signifikan pada pertumbuhan ekonomi di kota Medan.

1. Cerita mitra Grab yang membayar uang kuliah sendiri setelah bergabung

Layanan Daring Tingkatkan Omzet Hingga Buka Lapangan Kerja BaruPeluncuran Grab Car Electric di Bandara Soekarno Hatta (IDN Times/Auriga Agustina)

Sandri Tamayo, menceritakan bagaiamana dia membagi waktu untuk memenuhi kebutuhan uang kuliah dan mengerjakan skripsi. Sebagai driver Grab, dia bersyukur bahwa pekerjaannya dapat membiayai kebutuhan pendidikannya.

Tak berhenti disitu, Sandri juga terlibat sebagai pengurus Pasukan Solidaritas Grab SMAN 13. “Kami rutin melakukan aksi sosial seperti kunjungan ke berbagai panti asuhan untuk menyalurkan berbagai bantuan yang telah kami kumpulkan. Prinsip hidup saya adalah kita harus bisa juga bermanfaat bagi orang lain,” ungkapnya.

Untuk bisa mewujudkan hal ini, Sandri rela membagi waktunya untuk bekerja di pagi hari, dan menyelesaikan skripsi di malam hari. Akhir pekan dipakainya untuk melayani komunitas bersama rekan-rekan lainnya.

Baca Juga: Grab Promosikan Kuliner Khas Medan Lewat Menu Khusus Grab Food

2. Cerita sejumlah bisnis kuliner yang akhirnya memberikan lapangan kerja untuk orang lain

Layanan Daring Tingkatkan Omzet Hingga Buka Lapangan Kerja BaruInstagram

Adithya Wicaksana, pemilik bisnis kuliner Keju Kesu, yang kini sukses memberikan kontribusi untuk masyarakat. Perkembangan bisnis yang pesat membuatnya tetap membumi.

Dari bisnis Keju Kesu, dia membuka lapagan kerja untuk orang lain. Padahal, bisnis itu awalnya cuma eksperimen saja.

“Awal membuka bisnis Keju Kesu ini karena hobi suka bereksperimen makanan. Bersyukur banget bisnis berkembang dan sekarang sudah punya banyak gerai dan bisa merekrut lebih banyak karyawan untuk membantu bisnis,” ungkapnya.

Hal serupa dikatakan oleh Anita Tanotho, pemilik usaha kuliner Zeribowl. Teknologi memberikan dampak positif untuk bisnisnya. Saat ini dia sudah punya 8 gerai di Kota Medan dan Batam.

“Fokus saya sekarang adalah untuk merekrut lebih banyak warga lokal dan mengajari mereka tentang service excellence,” ungkapnya.

Lain cerita dengan Hengki Irawan Gultom. Pemilik 14 gerai Ayam Penyet Jakarta di Medan yang gemar berpetualangan ini mengaku teknologi mengubah hidupnya.

“Awalnya saya tidak terlalu paham tentang teknologi. Sampai akhirnya saya sadar bahwa teknologi sangat diperlukan untuk bisa mengembangkan bisnis saya. Saat ini saya mengajarkan skill teknologi dasar bagi puluhan karyawan saya. Misalnya cara memakai komputer, termasuk cara mengakses aplikasi GrabFood,” ujarnya.

3. Grab terus berkomitmen kembangkan teknologi untuk kesejahteraan masyarakat

Layanan Daring Tingkatkan Omzet Hingga Buka Lapangan Kerja BaruPexels.com/bruce mars

Terpisah, Neneng Goenadi, Managing Director Grab Indonesia mengatakan, saat ini aplikasi mereka menjangkau lebih dari 500 kota di Indonesia. Mereka terus berinovasi untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat.

“Kami bangga bisa melihat kemajuan mereka juga memberi dampak baik bagi pertumbuhan sosial dan ekonomi di sekitar mereka. Jika dilihat, di tahun 2018, Grab berkontribusi sebesar Rp 2,66 triliun pada perekonomian kota Medan melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan mitra. Ini membuat komitmen kami lebih kukuh untuk memberikan teknologi yang menyentuh jutaan kehidupan untuk menciptakan lebih banyak jutaan kemajuan, karena semua bisa maju.” Pungkasnya.

Riset Tenggara Institute dan CSIS di tahun 2019 menunjukkan bahwa teknologi Grab membantu para Local Heroes di kota Medan untuk terus maju. Pendapatan mitra pengemudi GrabBike meningkat sebesar 72 persen dan mitra GrabCar sebesar 86 persen.

Dari sisi penjualan, mitra merchant merchant GrabFood meningkat sebesar 19 persen. Grab juga berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja. Jumlahnya, 31 persen mitra pengemudi GrabBike dan agen individual GrabKios, serta 29 persen mitra pengemudi GrabCar tidak memiliki sumber penghasilan tetap sebelum bermitra dengan Grab.

Baca Juga: Gerakan Jangan Lupa Makan Jadi Resolusi Grab di Tahun 2020

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya