Imbas Corona, Harga Bawang Putih di Medan Meroket

Dampak penghentian impor bahan pangan dari Tiongkok

Medan, IDN Times – Novel Coronavirus (NcoV) tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia. Virus yang menyebar di Tiongkok dan mewabah di beberapa negara juga berdampak pada  sektor perdagangan.

Sebelumnya, Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pertanian membatasi masuknya produk pangan dari Tiongkok. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut langkah ini sebagai upaya antisipasi terhadap dampak penyebaran virus corona.

Menyadari banyaknya negara yang telah terjangkit virus tersebut, maka Syahrul tidak mau terlihat tak serius mencegah masuk virus itu. Meskipun Indonesia tidak termasuk negara yang terjangkit. Dia juga mengatakan virus corona bisa membahayakan berbagai sektor, termasuk ekonomi.

"Soal (virus) corona kami akan jaga pintu masuk dan pintu keluar (untuk lalu lintas produk) hewani dan tumbuhan yang ada," ungkap Syahrul di Gedung A Kantor Pusat Kementerian Pertanian pada Selasa (4/2).

Dampak terhadap ekonomi mulai terlihat. Harga bawang putih meroket. Karena Tiongkok merupakan pengimpor bawang putih ke Indonesia.

1. Bawang putih tembus Rp52 ribu per kilogram di Medan

Imbas Corona, Harga Bawang Putih di Medan MeroketIlustrasi pedaganh bumbu bawang putih. IDN Times/Larasati Rey

Di sejumlah pasar tradisional di Kota Medan, harga bawang putih meroket. Harganya tembus Rp50ribu sampai Rp52 ribu per kilogram. Kenaikan harga sudah terjadi sepekan terakhir.

Angka kenaikan dua kali lipat dibanding sepekan sebelumnya yang masih bertengger di level Rp25 ribu hingga Rp28 ribu per kilogram.

2. Kenaikan harga bertahap dalam sepekan terakhir

Imbas Corona, Harga Bawang Putih di Medan MeroketSeorang pedagang saat menunjukan tumpah bawang putih di lapaknya. IDN Times/Fariz Fardianto

Kata pedagang, selama sepekan terakhir kenaikan terjadi bertahap. Mulanya, naik dari Rp25 ribu per kilogram menjadi Rp28 ribu per kilogram.

Harga kemudian naik lagi hingga menembus angka Rp30 ribu per kilogram pada akhir pekan lalu. Kemudian pekan ini naik di atas Rp45 ribu per kilogram.

“Ini karena ada virus-virus corona itu,” kata Jakson, salah seorang pedagang di Pasar MMTC, Rabu (5/2).

Baca Juga: Gara-gara Virus Corona, Ratusan Warga Tinggalkan Natuna

3. Kenaikan harga juga terjadi di tingkat distributor

Imbas Corona, Harga Bawang Putih di Medan MeroketBawang putih di Pasar Terong Makassar. IDN Times/Aan Pranata

Kenaikan harga tidak hanya terjadi di tingkat pengecer. Harga juga meroket di tingkat distributor. “Sekarang kita ambil dari distributor sudah Rp45.000,” kata Rahmad, pedagang Pasar Petisah.

Kenaikan harga bawang putih itu lantaran dipengaruhi oleh merebaknya virus Corona. Kuat dugaan, kenaikan harga juga dipicu aksi spekulasi di pasaran. Sebab, sebagian besar bawang putih yang beredar di pasar Medan diimpor dari China. Sisanya barang impor dari India, itu pun sangat jarang pedagang yang menjualnya.

Aksi spekulasi importir dan distributor ini menyebabkan harga bawang putih ditingkat konsumen melambung signifikan. Padahal, sejauh ini pasokan bawang putih ke pedagang masih dalam kondisi normal.

4. Distributor mulai tambah pasokan cegah kenaikan harga semakin tinggi

Imbas Corona, Harga Bawang Putih di Medan MeroketIDN Times/Irma Yudistirani

Utari Sinaga, salah satu distributor bawang putih mengatakan jika penyetopan impor dari Tiongkok begitu memukul kondisi pasar. Harga bawang putih juga diprediksi akan terus meningkat.

Untuk mencegah kenaikan harga, distributor memilih menaikkna jumah pasokan. Biasanya, Utari hanya memasok 1 ton bawang dari importir. “Kalau sekarang kita tambah pasokan 2 ton tiap hari,” ungkapnya.

Penambahan stok  itu dilakukan untuk menghindari kenaikan harga di tingkat importir pada hari berikutnya. “Soalnya, permintaan dari pedagang juga tinggi. Kan mereka berpikir besok akan naik lagi. Jadi dibeli banyak-banyak untuk stok,” jelasnya.

5. Pengusaha rumah makan kurangi pembelian

Imbas Corona, Harga Bawang Putih di Medan MeroketBawang putih di Pasar Terong Makassar. IDN Times/Aan Pranata

Edi, salah seorang pengusaha rumah makan di Medan mengatakan, kenaikan harga bawang begitu memuku usahanya. Biasanya dia membeli bawang 10 kilogram per hari. Karena kenaikan harga, dia terpaksa mengurangi jumlahnya untuk bumbu masak.

“Biasanya juga saya beli bawang putih cukup banyak untuk stok. Tapi sekarang tidak dulu karena mahal,” tandasnya

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang 2018 lalu, Sumatera Utara mengimpor bawang putih sebanyak 70,41 juta ton.  Sebanyak 70,18 juta ton diimpor dari China, sisanya dari India. Sementara, pada 2019 angka ini mengalami penurunan signifikan. Tahun lalu, Sumut hanya mengimpor bawang putih sebanyak 29,24 juta ton.

Baca Juga: [BREAKING] Satu WNI yang Tertular Virus Corona Sudah Diisolasi

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya