Ekspor Sarang Burung Walet Melonjak di Tengah Wabah Corona

Terkendala karena penutupan penerbangan ke Tiongkok

Medan, IDN Times – Sarang burung walet disinyalir kuat bisa meningkatkan sistem daya tahan tubuh dari berbagai penyakit. Permintaannya di pasaran pun meningkat, di tengah merebaknya COVID-19.

Permintaan paling banyak berasal dari Tiongkok. Menyusul persebaran corona yang paling parah adalah dari negara itu.

1. Permintaan ke Tiongkok tembus 80 persen

Ekspor Sarang Burung Walet Melonjak di Tengah Wabah CoronaPetugas menyeleksi sarang burung walet untuk diekspor ke luar negeri (Istimewa)

Salah satu produsen sekaligus eksportir sarang walet di Medan, PT Ori Ginalnest Indonesia mengaku kewalahan menuruti permintaan pasar.Baru-baru ini mereka mengirim 593,75 kg sarang burung walet. Nilai ekspornya mencapai angka Rp11,6 miliar.

Dari total itu, 80 persen dikirim ke Tiongkok. Sisanya ke Amerika, Australia dan Eropa . "Kenapa terbesar dikirim ke Tiongkok karena warga Tionghoa sudah mengkonsumsi sarang burung walet sejak ribuan tahun yang lalu jadi sangat sangat membudaya dan mereka tahu kualitas sarang burung walet bisa meningkatkan daya tahan tubuh dan bagur untuk kesehatan paru-paru," kata CEO PT Ori Ginalnest Indonesia, Rusiana di Medan, Selasa (10/3).

Baca Juga: Penerbangan dari Tiongkok Dilarang, Masih Ada WNA yang Masuk

2. Eksportir terkendala penutupan penerbangan ke Tiongkok

Ekspor Sarang Burung Walet Melonjak di Tengah Wabah CoronaPetugas menyeleksi sarang burung walet untuk diekspor ke luar negeri (Istimewa)

Meski permintaan membludak , eksportir terkendala soal pengiriman barang ke Tiongkok. Karena penerbangan langsung dari Indonesia ke sana masih ditutup. Penerbangan ke China melalui Singapura juga ditutup

“Ini menjadi salah satu kendala kami untuk mengirim barang ke sana,” ujar Rusi.

Saat ini pihaknya hanya bisa mengirim lewat Malaysia. Namun, konsekuensinya biaya operasional pengiriman menjadi lebih tinggi. Pun begitu, hal tersebut belum berpengaruh besar terhadap pendapatan perusahaan.

3. Ekspor sarang burung walet meningkat dalam dua tahun terakhir

Ekspor Sarang Burung Walet Melonjak di Tengah Wabah CoronaPetugas menyeleksi sarang burung walet untuk diekspor ke luar negeri (Istimewa)

Sementara itu, Kepala  Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan Hafni Zahara memastikan, sarang walet yang diekspor sudah melewati berbagai tahapan. Barang-barang itu dipastikan sehat, aman dan sesuai persyaratan negara tujuan ekspor masing-masing.

“Secara nasional pada dua tahun terakhir, ekspor sarang buruh waletmengalami kenaikan,” katanya.

Selain ke China, ekspor ke negara lain tetap berjalan terus, di antaranya ke Hongkong dan lainnya seperti ke Singapura, Vietnam, Amerika, Taiwan dan Malaysia. Sedangkan sentra produksinya diantaranya dari Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Batam.

"Hingga awal Maret, ekspor sarang walet telah mencapai 182,8 ton atau senilai Rp7,3 triliun,” pungkasnya.

Data yang dihimpun, Indoensia termasuk  produsen sarang burung walet terbesar di dunia dengan produksi sekitar 200 ton per tahun. Sumut berkontribusi 31 persen terhadap ekspor nasional.

Baca Juga: Minim Impor Bahan Baku dari Tiongkok Sebabkan Kelangkaan Masker

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya