Dorong Pertumbuhan Ekspor, LPEI Bangun Ekosistem

Perkuat ekosistem lewat Coaching Program for New Export

Medan, IDN Times- Sebanyak 60 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berorientasi ekspor mengikuti pelatihan menjadi eksportir dalam Coaching Program for New Exporter (CPNE) yang dilakukan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) -Indonesia Eximbank. 

1. Membangun ekosistem guna mendorong pertumbuhan ekspor

Dorong Pertumbuhan Ekspor, LPEI Bangun EkosistemSebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank senantiasa membangun ekosistem guna mendorong pertumbuhan ekspor melalui kerjasama, kolaborasi dan sinergi antar lembaga Pemerintah, Daerah dan instasi terkait lainnya.

Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso mengatakan sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) - Indonesia Eximbank senantiasa membangun ekosistem guna mendorong pertumbuhan ekspor melalui kerjasama, kolaborasi dan sinergi antar lembaga pemerintah daerah dan instasi terkait lainnya.

"LPEI melaksanakan pelatihan bagi pelaku usaha yang berpotensi menjadi eksportir dalam Coaching Program for New Exporter (CPNE) tanggal 23 - 25 Agustus 2022. Para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berorientasi ekspor asal Provinsi Lampung dengan berbagai sektor yaitu produk makanan dan minuman, kerajinan, pupuk dan peternakan," katanya, Selasa (30/8/2022).

Baca Juga: Harga Benang Pengaruhi Produksi Tenun Ulos di Sumut

2. Program CPNE adalah program pelatihan dan pendampingan dalam rangka menciptakan eksportir baru

Dorong Pertumbuhan Ekspor, LPEI Bangun Ekosistemilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Riyani menjelaskan kegiatan tersebut merupakan kolaborasi dan sinergi LPEI dengan Forum Ekspor Lampung (FELA) yang terdiri dari Pemerintah Provinsi Lampung, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lampung, Bank Indonesia Lampung, Bea Cukai dan pihak terkait diwujudkan dalam Program CPNE.

Program CPNE adalah program pelatihan dan pendampingan dalam rangka menciptakan eksportir baru dan meningkatkan kapasitas UMKM. Melalui CPNE, para peserta dibimbing dengan berbagai modul pelatihan serta pendampingan agar mereka tidak hanya paham secara teori tapi mampu mengaplikasikannya dalam bisnis mereka.

"Tahapan berikutnya, para peserta akan diberikan program bagaimana memasarkan produk mereka melalui program Marketing Handholding," ujarnya.

3. LPEI membangun ekosistem ekspor bersinergi antar lembaga baik dengan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah

Dorong Pertumbuhan Ekspor, LPEI Bangun Ekosistemilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Sekretaris Daerah yang hadir mewakili Pemerintah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto MA mengapresiasi atas dukungan yang diberikan LPEI dalam rangka mendorong peningkatan ekspor di Provinsi Lampung.

Guna meningkatkan kapasitas pelaku UMKM berorientasi ekspor dan daya saing produk di Provinsi Lampung, beberapa waktu lalu LPEI bersama Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jendral Industri Kecil, menengah dan Aneka meresmikan Desa Devisa Lada Hitam di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung bersamaan dengan perhelatan puncak Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia Lagawi Fest, 23 Juni 2022 yang dihadiri oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Program Desa Devisa ini akan mendampingi 500 lebih petani lada yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani Cahaya Baru yang berada di enam desa, yaitu Desa Sukadana Baru, Catur Swako, Tanjung Harapan, Negeri Katon, Putra Aji Dua dan Surya Mataram.

LPEI membangun ekosistem ekspor bersinergi antar lembaga baik dengan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah serta lembaga terkait lainnya dalam Program Desa Devisa dan program CPNE yang dilakukan secara sistematis dan bertahap untuk mencetak para eksportir baru.

Baca Juga: Pilih Menabung Dulu atau Beli Saham? Ini Penjelasannya

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya