Cerita Kue Bakul Legendaris Yek Yen Siang, Sudah Ada Sejak 1980

Usaha turun temurun yang kini memasuki generasi ketiga

Medan, IDN Times- Kue bakul atau biasa disebut kue keranjang merupakan usaha musiman yang selalu hadir pada saat momen perayaan tahun baru Imlek. Selain untuk dikonsumsi, kue bakul diutamakan sebagai pelengkap ritual sembahyang para dewa dan leluhur.

Bentuknya gempal dan warnanya yang serba cokelat membuat kue ini seperti terbuat dari gula merah. Namun ternyata, gula merah tidak tercampur sedikit pun di dalam adonannya. Kudapan ini terbuat dari murni gula putih, dan rasanya manis.

Salah satu tempat membeli kue bakul yang legendaris di Medan adalah Yek Yen Siang.  Yek Yen Siang konsisten memproduksi kue khas ini sejak 1980-an. Pengin tahu lebih dalam? Yuk, simak!

1. Usaha turun temurun yang kini memasuki generasi ketiga

Cerita Kue Bakul Legendaris Yek Yen Siang, Sudah Ada Sejak 1980Kue Bakul Yek Yen Siang Berdiri Sejak 1980 di Medan (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Awie Kho (57), menceritakan usaha kue bakul miliknya ini merupakan usaha turun temurun dari sang ayah, Kim Hai, yang sudah dimulai sejak tahun 1980. Kini, dikelola dirinya sebagai generasi kedua dan putrinya Giovanni (26) yang sudah memasuki generasi ketiga.

Pada awal berbisnis 1970, ia hanya memproduksi kue bulan atau mooncake. Namun, bisnisnya berkembang hingga kemudian menambah produksi kue bakul pada 1980. Semula ia memproduksi kue bakul di Jalan Negara, pada 1991. Lalu, saat ini ia meneruskan usahanya di Jalan Aksara Nomor 135. 

"Sekarang saya yang melanjutkan. Terhitung sudah 43 tahun saya menjual kue bakul ini. Bahan bakunya sama, cara buatnya sama, dan rasanya sama," kata Awie saat ditemui di rumah produksi kue bakul di Jalan Aksara Nomor 135, Kamis (12/1/2023).

Baca Juga: Jelang Imlek, Kue Bakul Yek Yen Siang Bisa Produksi 300 Kg per Hari

2. Kue bakul Yek Yen Siang masih dibuat secara tradisional dan manual

Cerita Kue Bakul Legendaris Yek Yen Siang, Sudah Ada Sejak 1980Kue Bakul Yek Yen Siang Berdiri Sejak 1980 di Medan (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Awie menyampaikan kue bakul Yek Yen Siang masih dibuat secara tradisional dan manual. Tidak heran setiap tahunnya permintaan kue bakul Yek Yen Siang selalu meningkat saat menjelang perayaan Tahun Baru Imlek. 

Dikatakannya, kue bakul ini terbuat dari tepung ketan, gula dan air. Proses memasaknya menghabiskan waktu sekitar 12-14 jam. "Untuk kue bakul di sini masih dibuat secara tradisional dan diolah sendiri, jadi kualitas kue bisa dibilang berbeda dibanding yang lain," ujarnya.

3. Produksi akan terus bertambah hingga mendekati tahun baru Imlek

Cerita Kue Bakul Legendaris Yek Yen Siang, Sudah Ada Sejak 1980Kue Bakul Yek Yen Siang Berdiri Sejak 1980 di Medan (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Awie bersama timnya sudah memproduksi kue bakul ini sejak 2 Januari 2023. Ia mengatakan produksi akan terus bertambah hingga mendekati hari tahun baru Imlek. "Permintaan akan meningkat pada hari ketiga sebelum Imlek," ucap Awie.

Tak hanya berasal dari Kota Medan, ia memiliki pelanggan dari Binjai, Lubukpakam dan Tebing Tinggi. Kue bakul atau yang lebih dikenal dengan nama kue keranjang merupakan salah satu kudapan wajib saat tahun baru Imlek.

"Satu pack itu ada yang isi empat, delapan. Tergantung permintaan saja," tuturnya. 

Baca Juga: Jelang Imlek, Omzet Penjual Hio di Medan Naik Hingga 50 Persen

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya