Dampak Virus Corona, Penumpang Kereta Api di Sumut Turun Drastis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional (Divre) I Sumatera Utara, mencatat aktivitas penumpang mengalami penurunan hingga 60 persen. Hal tersebut, dikarenakan dampak dari penyebaran virus corona atau COVID-19.
"Dampak yang kita alami akibat virus Corona ini, adalah menurunnya jumlah penumpang kereta api yang sangat siginifikan. Volume kapasitas (penumpang) KA hanya sekitar 40 persen saja," sebut Vice Presiden PT. KAI Divre I Sumut, Daniel Johannes Hutabarat.
Untuk mengurangi mobilitas massa dengan jumlah besar. Pihak PT. KAI Divre I Sumut harus memangkas sementara perjalanan kereta api. Tercatat ada 54 perjalanan kereta api di Sumut dibatalkan atau dikurangi. Keputusan tersebut, berlaku sejak 29 Maret 2020 hingga 3 April 2020, mendatang.
1. Sehingga dilakukan pengurangan jarak jauh, lokal hingga Bandara Kualanamu
Daniel menjelaskan pengurungan frekuensi perjalanan terhadap kereta api dengan jarak jauh, lokal hingga KA Bandara Kualanamu. “Akibat penurunan ini, beberapa perjalanan kereta api terpaksa kita batalkan," tutur Daniel.
2. Banyak perjalanan kereta api dibatalkan, sehingga kereta api lakukan kebijakan untuk alihkan jadwal penumpang
Dengan kondisi banyak terdapat perjalanan kereta dibatal. Daniel menjelaskan pihaknya menerapkan kebijakan memindahkan penumpang ke KA berikutnya atau pengembalian penuh pembatalan tiket penumpang.
“Penumpang yang sudah terlanjur membeli tiket akan kita alihkan ke KA lain, atau akan dilakukan pengembalian tiket secara penuh. Kita berharap, penumpang memahami kondisi saat ini. Tindakan ini sebagai salah satu upaya pencegahan penyebaran corona," jelas Daniel.
Baca Juga: Sebanyak 54 Perjalanan Kereta Api di Sumut Dibatalkan
3. Turun drastis, sebelumnya di hari normal mencapai hingga 150 persen saat ini hanya 30 persen
Daniel mengungkapkan penurunan tersebut, sudah terlihat pada pekan 2 bulan Maret 2020.
Untuk KRD Medan-Binjai, penurunan jumlah penumpang sangat besar. Biasanya di hari normal tingkat keterisian mencapai 150 persen. Saat ini hanya 20-30 persen.
"Di mana untuk KA Lokal yang biasanya berdaya kapasitas 150 persen, okupansi kami batasi hanya 75 persen dari kapasitas yang ada," ucap Daniel.
4. Penerapan Social Distancing berpengaruh pada para penumpang Kereta Api
Begitu juga, Daniel menambahkan PT. KAI juga melakukan pembatasan penumpang atau mobilitas massa di Stasiun Medan, Stasiun Binjai, Stasiun Tebing Tinggi, Stasiun Kisaran, Stasiun Tanjung Balai, Stasiun Rantauparapat dan Stasiun Pematang Siantar. Bahkan khusus untuk KRD lokal Medan-Binjai
"Adanya penerapan social distancing dan himbauan stay di rumah berpengaruh langsung kepada penumpang. Untuk social distancing, kami juga menindaklanjuti dengan melakukan pembatasan - pembatasan di stasiun utama kami," jelas Daniel.
Baca Juga: Cegah Virus Corona, Jumlah Perjalanan Kereta Api di Sumut Dikurangi