BRI Finance akan Tambah Porsi Pembiayaan Mobil Bekas

Memperbesar dan rekomposisi pembiayaan konsumer

Medan, IDN Times- Potensi pasar pembiayaan mobil bekas di Indonesia sangat besar. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sebagai asosiasi industri mobil mencatat, penjualan kendaraan baru roda empat di kisaran 1 juta unit setiap tahun.

Untuk itu PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) akan melakukan rekomposisi dan memerbesar porsi segmen pembiayaan konsumer. Jika awalnya didominasi pembiayaan mobil baru, akan diseimbangkan dengan pembiayaan mobil bekas, pembiayaan multiguna dan refinancing.

Hal itu dikatakan Direktur Bisnis BRI Finance Primartono Gunawan. Saat ini, komposisi pembiayaan mobil baru masih sekitar 76 persen terhadap portofolio segmen konsumer. Adapun mobil bekas berkontribusi sekitar 16 persen, dan sisanya multiguna serta refinancing.

Prima merinci, ke depan komposisi pembiayaan mobil baru terhadap segmen konsumer maksimum di angka 45 persen. Sedangkan pembiayaan mobil bekas sekitar 22 persen, multiguna 12 persen, dan refinancing 10 persen.

“Jadi setelah transformasi dari komersial ke konsumer sudah jalan. Berikutnya kami merekomposisi aset untuk optimalisasi pendapatan, laba dan penyebaran risiko,” ujarnya menegaskan.

1. Pasar mobil bekas cukup menggiurkan

BRI Finance akan Tambah Porsi Pembiayaan Mobil BekasIlustrasi mobil bekas. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Prima menyebut, pasar pembiayaan mobil bekas, refinancing dan multiguna memiliki marjin keuntungan yang lebih ‘gemuk’ dibandingkan dengan mobil baru. Sedangkan penjualan mobil bekas, menurut Prima bisa mencapai 5 kali lipat dari mobil baru setiap tahun. Oleh karena itu, pembiayaan mobil bekas akan semakin serius digarap perseroan.

“Saat ini sedang memperkuat infrastrukturnya. Kami harus rekrut tenaga pemasar untuk pembiayaan mobil bekas. Saat ini sudah ada tapi jumlahnya masih kurang,” katanya.

Untuk segmen refinancing, BRI Finance sedang melakukan penjajakan dengan salah satu perusahaan di bawah BRI Group yang bergerak di bidang outsourcing dengan pekerjanya dijadikan agen refinancing BRI Finance. “Jadi BRI Group akan kami gunakan sebagai enabler untuk agen refinancing kami,” pungkasnya.

 

Baca Juga: Cara BRI Meningkatkan Literasi Keuangan dan Bantu Modal UMKM di Sumut

2. Kontribusi pembiayaan konsumer sejak tahun lalu capai 74 persen

BRI Finance akan Tambah Porsi Pembiayaan Mobil BekasIlustrasi credit (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurutnya dalam tiga tahun terakhir perseroan menerapkan lompatan strategi besar untuk memacu pertumbuhan bisnis berkelanjutan dengan mengalihkan sebagian besar pembiayaan ke segmen konsumer.

Buah dari transformasi tersebut, menurutnya sudah bisa dipetik sejak tahun lalu. Di mana kontribusi pembiayaan konsumer mencapai 74 persen. Sebelum melakukan transformasi, seluruh pembiayaan BRI Finance digelontorkan di segmen komersial.

3. Tahun 2023 BRI Finance targetkan konsumer berkontribusi 82 persen

BRI Finance akan Tambah Porsi Pembiayaan Mobil BekasBRI Group melalui PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) siap mengakselerasi pertumbuhan penggunaan sepeda motor listrik. (Dok. IDN Times)

Capaian tersebut di atas ekspektasi manajemen perseroan, di mana awalnya memiliki aspirasi minimal 60 persen pembiayaan konsumer dan 40 persen segmen komersial. Tak berhenti di situ, Prima lanjut menjelaskan, ketika sudah cukup handal di segmen konsumer, pihaknya pun berkomitmen melakukan lompatan dengan strategi baru.

Adapun tahun 2023 ini BRI Finance menargetkan segmen konsumer berkontribusi hingga 82 persen.

“Kalau mayoritas pembiayaan sudah di konsumer, seperti halnya BRI (perusahaan induk) maka BRI Finance akan bermain di segmen mikro. Nasabahnya banyak, sumber pendapatannya pun tersebar. Jadi buah transformasinya sudah mulai bisa dipetik sejak tahun-tahun kemarin,” ujar Prima, sapaan akrabnya.

Baca Juga: Melipir ke Tengah People and Place, Pengunjung Manfaatkan Promo BRI

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya