Banyak Teknologi Canggih di Palmex, Dorong Milenial Jadi Petani Modern

Palmex Indonesia jadi booster ekonomi bisnis

Medan, IDN Times – Indonesia Palm oil Expo atau PALMEX Indonesia resmi dibuka di Santika Dyandra Hotel Medan, Selasa (25/10/2022). Acara yang sempat tertunda selama dua tahun karena pandemic COVID-19 akan berlangsung selama tiga hari hingga Kamis (27/10/2022).

Pada pameran bertaraf Internasional ini diramaikan oleh lebih dari 150 brand dan lima negara. Masing-masing brand memamerkan teknologi terbarunya pada pameran kali ini.

Salah satu yang menarik perhatian adalah Drone Spraying dari produsen Aria. Dengan mengusung tagline Petani Muda, Aria memperkenalkan drone berukuran besar untuk penyemprotan atau penyiraman tanaman.

Drone yang bisa menganggkut 20 liter air dilengkapi dengan teknologi L4 AI Intelligent, binocular vision technology, dan fast charging. Sehingga bisa melakukan penyiraman dan pemetaan lahan dengan lebih cepat dan efektif.

1. Ini kelebihan Drone Spraying

Banyak Teknologi Canggih di Palmex, Dorong Milenial Jadi Petani ModernDrone Spraying dari produsen Aria (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Shinta Era Kaelani selaku event marketing Aria menjelaskan ada dua jenis drone yang dimiliki Aria, yaitu kapasitas 20 Liter dan 30 Liter. Namun saat ini yang ready dan dipamerkan hanya yang 20 liter.

Dia meter drone ini sekitar 1,5 meter. Satu baterainya bisa terbang  selama 15 menit dan untuk melakukan penyiraman area seluas 1 hektare hanya membutuhkan waktu sekitar 20 hingga 30 menit saja.

“Drone Spray membuat penyiraman lebih cepat. Bisa juga untuk melakukan pemetaan dan menghitung jumlah tanaman dan tingkat kesehatan tanaman. Bisa juga untuk penyeprotan pupuk basah,” ujarnya, Selasa (25/10/2022).

Teknologi ini, tambahnya, sengaja diciptakan untuk mempermudah para petani melakukan penyemprotan tanaman. Sekaligus ingin mengubah stigma anak-anak muda bahwa bertani itu sulit. Dengan teknologi canggih saat ini, termasuk dengan adanya Drone Spraying Aria ini diharapkan anak-anak muda mau untuk terjun langsung Bertani.

Petani tidak harus membeli Drone Spraying ini. Menurut Shinta perusahaannya lebih focus pada jasa sewa drone spraying. Dengan tarif yang terjangkau dan proses penyewaan sangat mudah lewat aplikasi.

Saat ini Aria sudah hadir di Aceh, Medan, Palembang, Lampung, Jawa, Bali, Sulawesi Selatan hingga Kalimantan Timur.

“Kalau beli sendiri pasti mahal, harga drone spraying ini ratusan juta. Jadi kami menyediakan jasa sewa yang lebih terjangkau, sudah termasuk jasa pilot drone dan maintenance. Di luar obat, pupuk, atau obat yang mau disemprotkan,” jelasnya.

2. Palmex jadi booster ekonomi bisnis

Banyak Teknologi Canggih di Palmex, Dorong Milenial Jadi Petani ModernJonner Napitupulu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Sumut membuka acara Palmex Indonesia (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Jonner Napitupulu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Sumut menjelaskan pameran seperti Palmex Indonesia ibarat booster untuk sector ekonomi bisnis di Indonesia.

Booster lainnya yang akan digelar di Indonesia adalah KTT G20 di Bali dan Pembuatan Ibu Kota Negara yang baru. Menurutnya aktivitas ini bisa menggerakkan ekonomi masyarakat.

“Kami, IKADIN percaya booster-booster ekonomi, bisnis Indonesia ini bisa soft landing pada 2023 yang hanya tersisa 2 bulan satu minggu lagi. Kadin mendukung sepenuhnya dan mengucapkan selamat sukses atas pelaksanaan acara palmex tahun ini,” ungkapnya.

3. Industri kelapa sawit menyediakan lapangan kerja sekitar 2,5 juta tenaga kerja langsung

Banyak Teknologi Canggih di Palmex, Dorong Milenial Jadi Petani ModernDirektur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Kemenperin RI, Merrijanti Punguan Pintaria saat menghadiri Palmex Indonesia (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Kemenperin RI, Merrijanti Punguan Pintaria mengatakan pameran ini dapat dijadikan sebagai momentum percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Menurutnya kelapa sawit merupakan salah satu industri prioritas nasional. Indonesia sebagai produsen terbesar dunia, total produksi CPO/CPKO 2021 mencapai 54 juta ton, dan multiplier effect ekonomi industri ini sekitar Rp 750 triliun.

Sedangkan kontribusi nilai devisa ekspor CPO/CKPO dan produk turunannya mencapai USD35,79 miliar atau sekitar Rp 500 triliun rupiah per tahun. Industri kelapa sawit juga mampu menyediakan lapangan kerja sekitar 2,5 juta tenaga kerja langsung. Selain itu juga memberikan penghidupan layak bagi sekitar 21,4 juta orang, serta berbagai hal-hal positif lainnya bagi negara dan global.

“Oleh karena itu, Palmex Indonesia 2022 ini dapat menjadi tempat pertemuan para pelaku bisnis antarbangsa dalam membuka peluang kerja sama investasi industri, teknologi, dan penguatan penggunaan produk dalam negeri di sektor kelapa sawit nasional. Diharapkan agar seluruh pemangku kepentingan industri kelapa sawit nasional dapat terus meningkatkan kinerja, untuk membantu percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19,” sebutnya.

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya