Penjelasan BCA Soal Hoaks Transfer Antar Bank, Data Bocor dan Virus
BCA imbau nasabah berhati-hati dan tak percaya hoaks
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times- Maraknya penipuan saat ini di era digital membuat nasabah harus waspada. Tak terkecuali nasabah Bank Central Asia (BCA).
Apalagi beberapa hari terakhir beredar informasi di media sosial, mulai dari transfer Rp0 dari rekening BCA ke rekening bank lain, tampilan pop up peringatan virus di aplikasi BCA mobile, hingga adanya klaim dari pihak yang memiliki data nasabah dan penawaran akses ke sistem finansial BCA. Kabar ini juga beredar di Sumatra Utara.
Simak penjelasan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) lewat Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA.
Baca Juga: Cuan BCA Naik 34 Persen Jadi Rp24,2 Triliun di Semester I
1. Kabar transfer antar bank Rp0 hoaks
Heran mengatakan data yang diklaim milik nasabah BCA, juga tidak benar. "Setelah kami lakukan pengecekan, dapat kami sampaikan bahwa data yang diklaim beredar tersebut berbeda dengan data yang dimiliki oleh BCA," kata Hera dalam rilis yang diterima IDN Times, Jumat (28/7/2023).
Kemudian, aplikasi mobile dan website myBCA hanya dapat diakses nasabah dengan menggunakan BCA ID dan password yang dibuat dan diketahui oleh nasabah sendiri. Untuk melakukan transaksi finansial di aplikasi mobile myBCA, nasabah harus memasukkan PIN yang hanya diketahui oleh nasabah.
Adapun untuk melakukan transaksi finansial di website myBCA, nasabah harus memasukkan One Time Password (OTP) dari token KeyBCA.
Baca Juga: Sudah 21 Tahun, BCA Cabang Utama Bukit Barisan Punya Gedung Baru