TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Sensor Penting Motor Injeksi yang Mendukung Kinerja Mesin

Benda kecil ini berpengaruh banget, loh!

Ilustrasi memperbaiki motor (dok.AHM)

Motor injeksi kini menjadi pilihan utama karena efisiensi bahan bakarnya yang lebih baik dan emisi yang lebih rendah dibandingkan dengan motor karburator. Teknologi ini didukung oleh berbagai sensor yang bekerja sama untuk mengoptimalkan kinerja mesin.

Berikut ini beberapa sensor penting yang ada pada motor injeksi.

1. Sensor Oksigen (Oxygen Sensor/O2 Sensor)

Fungsi utama sensor ini adalah mengukur kadar oksigen yang tersisa dalam gas buang. Data ini kemudian dikirimkan ke ECU untuk menyesuaikan campuran udara dan bahan bakar agar lebih efisien.

Contohnya, Saat kendaraan sedang berjalan di jalan tol dengan kecepatan konstan, O2 sensor memastikan pembakaran bahan bakar terjadi secara optimal dan emisi tetap dalam batas aman. Jika sensor ini rusak, konsumsi bahan bakar bisa meningkat karena campuran yang tidak ideal.

2. Sensor Posisi Throttle (Throttle Position Sensor/TPS)

TPS mengukur seberapa jauh katup gas dibuka, memungkinkan ECU menyesuaikan injeksi bahan bakar yang diperlukan.

Contohnya, Saat pengendara menekan pedal gas untuk menambah kecepatan, TPS akan mendeteksi perubahan posisi katup dan memberi tahu ECU agar meningkatkan pasokan bahan bakar, sehingga mesin merespons dengan akselerasi yang cepat.

3. Sensor Tekanan Udara (Manifold Absolute Pressure Sensor/MAP Sensor)

MAP sensor mendeteksi tekanan udara di dalam intake manifold. Informasi ini membantu ECU dalam menentukan rasio campuran udara dan bahan bakar yang ideal untuk kondisi tertentu.

Contohnya, Saat motor bergerak dari posisi berhenti, sensor ini membantu memastikan udara yang masuk cukup, sehingga pembakaran tidak terlalu kaya atau terlalu miskin.

 

Baca Juga: Efek Bensin Tercampur Air, Motor Sulit Dihidupkan

4. Sensor Suhu Mesin (Engine Coolant Temperature Sensor/ECT Sensor)

ECT sensor mengukur suhu cairan pendingin mesin, sehingga ECU dapat menyesuaikan jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan, terutama saat mesin dalam kondisi dingin atau panas.

Contohnya, Ketika kendaraan pertama kali dihidupkan pada pagi hari, sensor ini membantu menginformasikan ECU untuk menyemprotkan bahan bakar lebih banyak karena suhu mesin masih dingin dan membutuhkan campuran lebih kaya.

 

5. Sensor Kecepatan (Vehicle Speed Sensor/VSS)

VSS memantau kecepatan kendaraan dan memberikan informasi ini ke ECU untuk mengontrol injeksi bahan bakar dan waktu pengapian, terutama pada saat perpindahan gigi.

Contohnya, Ketika pengendara mengerem atau mengurangi kecepatan secara tiba-tiba, sensor ini membantu menyesuaikan pengaturan mesin agar tetap stabil meskipun kecepatan berubah drastis.

 

6. Sensor Putaran Mesin (Crankshaft Position Sensor/CKP Sensor)

CKP sensor bertugas memantau posisi dan kecepatan putaran poros engkol, yang digunakan untuk menentukan waktu pengapian dan injeksi bahan bakar yang tepat.

Contohnya, Saat mesin mulai menyala, sensor ini memastikan waktu pengapian terjadi tepat pada saat yang diperlukan untuk memulai proses pembakaran bahan bakar yang efisien. Jika sensor rusak, mesin bisa sulit dinyalakan atau bahkan mati mendadak.

Sensor-sensor ini berperan penting dalam menjaga efisiensi dan performa motor injeksi. Tanpa sensor-sensor tersebut, sistem injeksi tidak akan bisa bekerja optimal, sehingga konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang tidak dapat dikontrol dengan baik. Teknologi ini membantu pengendara mendapatkan pengalaman berkendara yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis.

 

Baca Juga: 7 Harga Motor Bebek Bekas, dari Karisma hingga Smash

Writer

Azhar Fahmi Subekti

Teknik OTO

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya